Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan harga berbagai jenis beras stabil, meskipun panen tanaman padi di daerah setempat juga luar daerah semakin meluas dalam sepekan terakhir.
"Panen tanaman padi semakin meluas, tidak hanya lokal, tapi di berbagai daerah di Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Kharis, Jumat.
Di daerahnya, lanjut dia, panen tanaman padi tidak hanya di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo, di Bojonegoro, tapi juga di Tuban, bahkan meluas ke sejumlah daerah di wilayah selatan.
"Puluhan pedagang langganan saya sudah mulai tidak kesulitan memperoleh beras di penggilingan padi," jelas dia.
Oleh karena itu, katanya, dirinya sudah mulai berani melakukan pembelian beras rata-rata 6 ton per hari, yang biasanya hanya sekitar 4 ton per hari.
Hal senada disampaikan pedagang beras lainnya di pasar setempat Sakip, bahkan seorang pedagang lainnya Nanang, juga sudah mulai menjalin kontrak dengan Bulog Subdivre III Bojonegoro, dalam pengadaan.
"Saya sudah mengirimkan beras ke bulog dua kali, masing-masing dua rit per hari (8.000 kilogram per rit), ucap Nanang menegaskan.
Data di Pasar Banjarjo, juga Pasar Kota, harga beras kualitas premium panenan baru berkisar Rp7.200-Rp7.300 per kilogram.
Harga beras jatah warga miskin kualitas premium yang dibeli pedagang dari warga penerima dengan harga Rp7.200 per kilogram dijual dengan harga Rp7.400 per kilogram.
"Warga penerima beras jatah beras miskin jarang yang menjual, karena lebih senang memanfaatkan sendiri," ucap Sakip, dibenarkan Kharis.
Sedangkan harga beras kualitas super baik produksi sejumlah kecamatan di Tuban, juga Bojonegoro, tetap stabil berkisar Rp9.500-Rp10.500 per kilogram.
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, sebelumnya, menjelaskan tanaman padi di daerahnya yang panen Maret ini seluas 21.852 hektare.
Menyusul setelah ini, katanya, panen tanaman padi di daerahnya, pada April, mencapai 39.724 hektare.
"Target pengadaan di bulog bisa tercukupi tidak lebih 10 persen dari luas areal tanaman padi Maret-April," ucap dia, menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016