Surabaya (Antara Jatim) - Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya menilai pemerintah kota (pemkot) setempat lamban melakukan revitalisasi Pasar Tunjungan yang sudah direncanakan tiga tahun lalu.

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Baktiono, mengatakan rencana revitalisasi sudah digulirkan pemkot sejak tiga tahun lalu, tapi ternyata sampai sekarang belum dikerjakan sama sekali.

"Kami melihat kenapa proyek revitalisasi ini kok molor, karena detail engineering design (DED) masih belum jelas," katanya.

Selain itu, lanjut dia, peruntukan dan perencanaan pasar juga belum jelas, karena harus ada survei dan studi kelayakan untuk revitalisasi pasar ini.

Ia menyayangkan sikap Pemkot Surabaya yang menolak kerja sama dengan investor untuk mengerjakan proyek ini. Padahal, lanjut dia, dengan lokasi lahan Pasar Tunjungan yang sangat strategis, yakni di central business district (CBD), bisa dipastikan banyak pengembang yang tertarik menggarap pasar ini.

"Saya berharap, karena pasar ini berada di area yang sangat strategis, konsep Pasar Tunjungan ini tidak hanya untuk pasar rakyat. Tapi juga harus didesain sebagai pasar modern. Jadi, ada semacam kombinasi antara pasar rakyat dengan modern," katanya.

Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Hendro Gunawan sebelumnya mengatakan, saat ini pihaknya tengah mematangkan konsep dan detail engineering design (DED) pasar yang ada di Jalan Tunjungan tersebut.

Secara umum, lanjut dia, konsepnya adalah, yang lantai bawah diperuntukkan untuk pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan lantai yang ada diatasnya bisa digunakan untuk komersial, seperti apartemen atau ruang perkantoran.

"Selain mematangkan DED, kami juga masih membahas konsep pengelolaan pasar ini seperti apa," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016