Jember (Antara Jatim) - Anggota Komisi D DPRD Jember mengunjungi pasien gizi buruk, Ahmad Fanani yang berusia 15 bulan di Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Kabupaten Jember, Jawa Timur, Kamis.

"Kami prihatin masih ada balita yang terserang gizi buruk di Jember, padahal seharusnya petugas posyandu bisa memberikan makanan tambahan untuk balita yang berat badannya di bawah garis merah," kata anggota Komisi D DPRD Jember, Indrijati, di RSD dr Soebandi Jember.

Menurut dia, balita yang kekurangan asupan gizi tersebut harus mendapat perawatan yang intensif karena lambatnya pertumbuhan anak bisa berdampak pada perkembangan kecerdasan anak tersebut.

"Saya tadi berkomunikasi dengan ibunya, agar memperhatikan pola makan putranya. Kami berharap orang tua memberikan perhatian penuh kepada anak-anaknya, agar tidak menderita gizi buruk," ucap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Sementara ibu Ahmad Fanani, Susiati mengatakan, penyebab gizi buruk yang dialami oleh anakknya karena putra keduanya itu susah untuk menelan makanan yang diberikan. 

"Setiap saya suapin makanan, pasti muntah. Hal itu yang menyebabkan badannya jadi kurus dan menderita gizi buruk," tuturnya.

Berat badan pasien gizi buruk yang berusia 15 bulan itu hanya 5,6 kilogram (kg) atau jauh di bawah berat badan ideal balita seusianya yakni antara 8 kg hingga 10 kg. 

Ia mengatakan anaknya sudah menjalani rawat inap di RSD dr Soebandi sejak Jumat (26/2)  dan hasil perawatan itu membuat kondisi Fanani mulai berangsur membaik.

"Sekarang berat badanya sudah mulai naik menjadi 6,5 kilogram. Saya berharap anak saya segera sembuh dan sehat," kata warga Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari.

Sementara itu, Humas RSD dr Soebandi, dr Justina Evi Tyaswati belum berhasil dikonfirmasi mengenai hal tersebut karena sedang rapat di luar kota.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016