Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih
melakukan kajian terkait hasil survei rute aman selamat sekolah (RASS)
di sembilan jalur utama di wilayah perkotaan, yang dimanfaatkan anak
sekolah, pada pagi hari.


"Kajian yang kami lakukan ini untuk menentukan langkah yang
dibutuhkan dalam mengamankan anak sekolah agar bisa selamat dalam
perjalanan dari rumah menuju sekolahan," kata Kepala Bidang Hubungan
Darat Dishub Bojonegoro S. Hartono, di Bojonegoro, Sabtu.


Lebih lanjut, ia menjelaskan dishub telah melakukan survei di
sembilan jalur utama yang selalu padat dimanfaatkan anak sekolah dan
semuanya di wilayah perkotaan, pada Januari lalu, antara pukul 06.00
WIB-07.00 WIB.


Survei yang dilaksanakan berdasarkan masukan yang diberikan Tim
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang langsung datang ke Bojonegoro.
Survei meliputi jumlah kendaraan roda dua dan empat, juga pejalan kaki
yang melewati sembilan jalur utama lokasi survei.


Selain itu, lanjut dia, juga kecepatan kendaraan roda empat dan
dua, jumlah anak sekolah yang memanfaatkan jalur itu. "Hasil survei
masih kami kaji, sehingga belum bisa menyebutkan jumlah kendaraan, anak
sekolah yang melewati sembilan jalur lokasi survei," jelasnya.


Menurut dia, hasil kajian survei itu, nantinya akan dilaporkan
kepada Kementerian Perhubungan guna menentukan peralatan keamanan anak
sekolah yang dibutuhkan di sembilan jalur utama itu.


Ia menambahkan dishub juga telah memasang 180 kerucut pembatas arus
di 90 lokasi jalur jalan nasional, mulai wilayah timur di Kecamatan
Baureno sampai wilayah barat di Kecamatan Baureno pada Februari ini.


"Di sepanjang jalur jalan nasional itu, terdapat 90 lembaga
pendidikan yang padat dengan kegiatan anak sekolah yang berangkat dari
rumahnya menuju sekolah," jelas dia.


Pemasangan kerucut pembatas arus itu, lanjut dia, sebagai usaha
mengamankan anak sekolah dari kecelakaan lalu lintas. Sebab, adanya
kerucut pembatas itu, pemakai jalan akan mengurangi kecepatan.


"Angka kecelakaan anak sekolah yang berangkat ke sekolah cukup
tinggi, sehingga dibutuhkan berbagai usaha untuk mengamankannya,"
ucapnya.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016