Jember (Antara Jatim) - Kelompok belajar anak "Tanoker" bersama Women Without Border-Save, Austria, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menggagas program "mother school" di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Kegiatan tersebut akan dikemas dengan pelatihan 'Parenting For Peace-Mother School Indonesia' yang bertujuan untuk mendidik orang tua, terutama kaum ibu," kata pendiri kelompok belajar Tanoker Ledokombo, Farha Ciciek, di Jember, Kamis.
Dalam kegiatan itu, lanjutnya, para ibu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mendidik anak dan mengenali berbagai tantangan untuk menghadapi anak di era globalisasi.
Kegiatan sekolah ibu itu diawali dengan "Training Parenting for Peace", yang pesertanya diambil dari kelompok organisasi perempuan di Jember di antaranya Fatayat NU, Aisiyah, Polwan dan Kelompok Buruh Migran Indonesia.
"Mother school melengkapi kaum ibu dengan keterampilan dan pelatihan yang mereka butuhkan untuk menjadi orang tua penuh empati, sensitif, efektif dan inspiratif," tuturnya.
Menurutnya, acara "teamshaping" untuk menguatkan kalaborasi dan kerjasama untuk mewujudkan misi melindungi dan mendampingi generasi muda secara bersama, sehingga dapat dikembangkan perdamaian, serta stabilitas di dalam keluarga dan masyarakat.
"Ibu mempunyai peranan kunci yang sangat penting untuk mendampingi dan melindungi anak-anak. Untuk itu kaum ibu perlu didukung dan bekerjasama dengan elemen penting dalam masyarakat," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan kegiatan "teamshaping" itu melibatkan wakil orang tua, guru, polisi, pekerja sosial, tokoh agama, pekerja media, kelompok pekerja migran, serta pejabat pemerintahan setempat.
"Mereka dilibatkan dalam tim karena guru yang mempunyai tanggung jawab mendidik serta mengawasi generasi muda di lingkungan pendidikan, kemudian pejabat pemerintah, polisi, pemuka agama, tokoh masyarakat, dan pekerja sosial untuk meningkatkan kesadaran, menunjukkan jiwa kepemimpinan dan menjembatani masyarakat dalam upaya penjagaan terhadap keselamatan generasi muda," ujarnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016