Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan Surabaya menjelaskan sekolah Taman Kanak-kanak Kusuma
di Jalan Jagir Sidosermo yang bangunannya ambruk menunggu bantuan
personal karena terbentur proses yang lama untuk penganggaran perbaikan
sekolah dan pemenuhan sarana prasarana.


"Sekolah yang rusak tersebut sebaiknya menunggu bantuan personal,
swasta atau lembaga lainnya jika ingin perbaikan sekolah yang rusak bisa
terlaksana sesegera mungkin, karena proses penganggaran untuk perbaikan
sekolah dan pemenuhan sarana prasarana yang dinilai lama," kata Kepala
Disdik Surabaya, Ikhsan di Surabaya, Rabu.


Ia mengatakan, hal ini dikarenakan proses hibah dan penganggaran
dari pemerintah harus melewati banyak tahapan dan membutuhkan waktu
pengajuan setahun sebelumya, sehingga tidak akan mungkin dicairkan dalam
waktu yang cepat.


"Jika mau mengajukan sekarang, maka akan ditinjau secepatnya. Nanti
dalam usulan anggarannya direncanakan pada akhir tahun, kemudian akan
terealisasi pada tahun depannya, jadi dalam pengajuan tersebut anggaran
tidak bisa langsung dicairkan," tuturnya.


Menurut dia, untuk keadaan darurat seperti sekolah yang ambruk atau
sarana sekolah yang mendesak, pihaknya menawarkan untuk mencari bantuan
dari lembaga atau personal. Jika ada masyarakat yang mau
memperbaikinya, maka Disdik tidak akan mengenakan biaya atau
administrasi apapun.


"Hal ini sudah sering terjadi, pihak ketiga bahkan biasanya
menghubungi kami untuk memberikan bantuan bagi sekolah yang membutuhkan.
Hanya saja selama ini Disdik banyak terfokus pada sekolah negeri, jika
sekolah swasta biasanya langsung minta hibah ke Pemerintah Kota atau
lewat hibah Jaring Aspirasi Masyarakat (Jasmas)," jelasnya.


Lebih lanjut dia mengungkapkan permintaan maafnya karena belum bisa
memenuhi sarana prasarana semua sekolah secara menyeluruh, namun ketika
ada laporan dari masyarakat, pihaknya akan melakukan respon yang cepat
dan tanggap untuk penyelesaian masalah, baik mencarikan donator atau
membantu pengajuan hibah


Sebelmunya, hujan deras pada Sabtu (6/2/) lalu mengakibatkan
bangunan TK Kusuma di Jalan Jagir Sidosermo rusak, yang terdiri dari
seluruh atap ambruk dan satu ruangan, sehingga ke-23 siswa TK ini
mengikuti pembelajaran di kantor yayasan yang bersebelahan dengan
sekolah dengan beralas tikar.


Kepala TK Kusuma, Rahayu Fitryah menjelaskan baru mengetahui
keadaan sekolahnya pada Minggu (7/2). Pihak yayasan saat kejadian juga
sempat membereskan buku pelajaran siswa yang berserakan terkena air
hujan serta sebagian mainan siswa yang rusak.


"Untuk kegiatan belajar mengajar tidak ada permasalahan karena
dibantu dua guru. Anak-anak juga terlihat mengikuti pelajaran, meskipun
dengan fasilitas seadanya yang hanya beralaskan tikar," terangnya.


Dikatakan Rahayu, sekolah ini berdiri tahun 1986 ini juga sempat
direnovasi pada tahun 2003, namun bangunan sekolah ini sudah mulai
rapuh. Pihaknya pun juga akan berusaha mencari bantuan kepada Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) maupun Disdik Surabaya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016