Surabaya, (Antara Jatim) - Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi asosiasi pelabuhan dunia atau "The 30th International Association Ports and Harbour (IAPH) World Ports Conference" pada tahun 2017, kata Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), Edi Priyanto, Jumat.

"Pada tahun 2017 Pelindo I, II, III, dan IV sebagai anggota aktif IAPH akan menjadi tuan rumah sekaligus penyelenggara, dan acara akan digelar di Bali Nusa Dua Convention Center, tanggal 7-12 Mei 2017," kata Edi dalam keterangan persnya yang diterima di Surabaya, Jatim.

Edi menyebut, konferensi IAPH diadakan setiap dua tahun sekali (tahun ganjil), dan biasanya digelar pada April, Mei atau Juni, dan dikenal dengan sebutan "IAPH World Ports Conference". 

Pada konferensi itu, para komisaris, direktur, manager, dan orang yang bertanggung jawab dalam mengelola dan mengoperasikan pelabuhan berkumpul satu atap untuk berbagi pengalaman dan informasi tentang isu yang menjadi perhatian dan kepentingan bersama.

"Konferensi ini sebagai ajang pertemuan anggota IAPH untuk menjaga persahabatan dan menjalin relasi baru. Konferensi ini juga terbuka bagi anggota non-IAPH untuk hadir dan melihat bagaimana IAPH bekerja dan mempertimbangkan untuk bergabung," tuturnya.

Terkait persiapannya sebagai tuan rumah, Edi mengaku saat ini panitia konferensi dari Pelindo I, II dan III sedang melakukan rapat koordinasi di Denpasar, Bali, dan rencananya konferensi akan diikuti sekitar 1.500 anggota delegasi dari pelabuhan di dunia

"Pelindo, sebagai BUMN kepelabuhan Indonesia perlu berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kepelabuhanan baik dalam tingkat regional maupun internasional. Salah satunya dengan berpartisipasi dalam asosiasi pelabuhan dunia, IAPH," ujarnya. 
 
Bagi Pelindo, konferensi ini sebagai salah satu langkah pengembangan relasi bisnis dengan pelabuhan lain di dunia, serta untuk meningkatkan dan memperbaharui wawasan kepelabuhanan.

"Dengan digelarnya konferensi ini diharapkan dapat menjadi forum potensial bagi para pelaku bisnis kepelabuhanan di Indonesia untuk saling mempromosikan ide dan produk, serta menjadi sarana promosi dan pembelajaran bagi pengelolaan pelabuhan di Tanah Air," kata Edi.

IAPH yang berdiri pada tahun 1955 telah mewakili lebih dari 200 pelabuhan di 90 negara, dengan total kargo yang dilayani mencapai 60 persen dari perdagangan dunia via laut, serta hampir 80 persen dari arus peti kemas di seluruh belahan dunia. 

Selain itu, individu dan organisasi yang memiliki kepentingan atau terlibat dalam berbagai bisnis kepelabuhanan dan maritim, dalam organisasi ini direpresentasikan sebagai "Associate Members". 

"IAPH merupakan organisasi non-profit dan non-pemerintah yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang," imbuh Edi.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016