Jember (Antara Jatim) - Dinas Sosial Kabupaten Jember, Jawa Timur, kebingungan untuk merawat bayi yang ditelantarkan oleh ibunya yang mengalami gangguan jiwa atau "psykotik" karena tidak bisa dirujuk ke Unit Pelaksana Teknis Bayi Terlantar di Sidoarjo.
"Bayi berjenis kelamin laki-laki bernama Rani tersebut tidak bisa dirujuk ke UPT di Sidoarjo karena masih memiliki orang tua, namun kondisi ibunya yang mengalami gangguan jiwa tidak mungkin merawat bayi itu," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Jember, Eko Heru Sunarso, di Lingkungan Pondok Sosial (Liposos) Jember, Senin.
Bayi tersebut telah ditelantarkan oleh ibu kandungnya bernama Rukmini dan ditemukan warga di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember dalam kondisi yang memprihatinkan karena kekurangan gizi dan kulitnya menguning.
"Warga bersama polisi langsung mengirim bayi bersama ibunya ke Liposos, kemudian bayi malang tersebut dibawa ke Rumah Sakit Daerah Soebandi Jember untuk mendapat penanganan medis karena kondisi tubuhnya sudah menguning," tuturnya.
Menurutnya, kondisi bayi tersebut sudah mulai membaik setelah mendapatkan perawatan intensif dari tenaga kesehatan RSD dr Soebandi Jember, namun ibunya Rukmini mengalami gangguan jiwa yang tidak bisa merawat bayi tersebut.
"Kami akan berkoordinasi dengan Dinsos Jatim terkait persoalan tersebut. Kalau saya memutuskan untuk membuka adopsi untuk bayi itu, saya dinilai salah. Namun, kalau dikembalikan kepada ibunya, maka akan membahayakan keselamatan bayi tersebut," paparnya.
Ia menjelaskan para penyandang masalah kesejahteraan sosial akan ditampung di Liposos, namun sesuai ketentuan mereka maksimal berada di Liposos selama satu bulan untuk dilakukan pembinaan.
"Beberapa orang PMKS dibina dan dikembalikan kepada keluarganya, namun untuk mereka yang tua, cacat, dan tidak memiliki keluarga terpaksa tinggal menetap di Liposos. Demi kemanusiaan, kami terpaksa melanggar aturan yang ada," katanya.
Sementara Rukmini saat ditanyak sejumlah wartawan mengaku warga Kelurahan Dukuh Kupang, Kota Surabaya. "Saya tinggal di Jalan Dukuh Kupang Gang 28 nomor 6. Tadinya saya mau ke Surabaya, tapi nyasar ke Jember," katanya.
Ketika ditanya lebih dalam mengenai keluarganya, Rukmini enggan berkomentar banyak dan pernyataannya justru semakin tidak jelas dan berubah-ubah.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016