Surabaya (Antara Jatim) - Legislator menyatakan target penyelesaian jembatan pantai Kenjeran Kota Surabaya yang menghubungkan wilayah Sukolilo Lor ke pantai Kenjeran semula direncanakan pada akhir 2015 ternyata meleset dari perkiraan.
    
"Kalau melihat dari awal pengerjaannya, saya ragukan akan selesai tepat waktu dan ternyata benar," kata anggota Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Surabaya Vinsensius Awey kepada Antara di Surabaya, Jumat.
    
Menurut dia, selama ini pihaknya selalu mengingatkan progres pengerjaan dari jembatan Kenjeran. Bahkan sebulan sebelum akhir Desember 2015 ketika melihat kelokasi.
    
Namun, lanjut dia, tanggapan dari dinas terkait di Pemkot Surabaya bahwa ini akan selesai pada waktunya. "Sekarang terbukti bahwa tidak selesai semuanya. Meski tolak ukur selesai bisa diperdebatkan," katanya.
    
Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya berargumentasi pengerjaan jembatan Kenjeran hanya tinggal ornamennya saja. "Ornamen-ornamen itu didatangkan dari negara lain sehingga ada keterlambatan," ujarnya.
    
Ia memperkirakan pembangunan fisik berupa infrastruktur sampai saat ini mencapai 90 persen, sedangkan ornamen pelengkap lainnya sekitar  60 persen. "Sampai saat ini jembatan memang belum bisa dilalui. Karena pengerjaan belum kelar 100 persen," ujarnya.
    
Meski demikian, lanjut dia, pihaknya berpandangan positif jika jembatan Kenjeran itu sudah selesai akan banyak manfaatnya baik secara ekonomi dan sosial.
    
"Lebih dari itu, kita dapat melihat pemandangan bentangan laut yang indang saat berada dianjungan tengah jembatan. Ada tempat khusus buat pejalan kaki juga," katanya.
    
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendesak agar pembangunan segera dituntaskan sehingga warga Surabaya di bagian utara dan selatan dapat menikmatinya.      "Tentunya ini bisa dijadikan salah satu destinasi wisata Surabaya," ujarnya.
    
Selain itu, jika jembatan seleai, tentunya semua sisi akan dibenahi, termasuk area kampung nelayan, sentra ikan bulak dan sekitarnya. "Karena daerah Kenjeran nantinya juga menjadi jujukan tamu dari mancanegara saat penyelenggaraan UN habitat pertengahan tahun ini," katanya.
    
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya Erna Purnawati sebelumnya mengatakan oihaknya menargetkan akhir tahun ini pembangunan fisik sudah selesai. Saat ini yang tengah diselesaikan adalah ornamen berupa air mancur. Air mancur yang ditampilkan ini disiapkan sebagai ikon jembatan dengan tinggi 90 meter. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016