Tulungagung (Antara Jatim) - Sebuah bangunan talud penahan jalan di jalur lingkar Kota Tulungagung, Jawa Timur, ambrol diduga akibat tergerus air hujan yang mengguyur kawasan tersebut pada Rabu (20/1) malam.

"Ini talud baru dibangun sekitar empat bulan lalu. Mungkin konstruksinya kurang kuat, sehingga ambrol saat terkena guyuran hujan selama beberapa jam kemarin," ujar Ariyanto, warga di sekitar lokasi talud di Desa Bukur, Kecamatan Sumbergempol, Kamis.

Tidak ada korban jiwa ataupun kerusakan pada permukiman penduduk di sekitarnya, namun ambrolnya talud jalan sepanjang 20 meter tersebut dikhawatirkan merusak konstruksi jalan yang baru dibangun untuk sambungan jembatan jalan lingkar sepanjang 1,1 kilometer tersebut.

Belum ada konfirmasi resmi baik dari Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Bina Marga Kabupaten Tulungagung maupun dari pihak kontraktor pelaksana proyek, terkait ambrolnya konstruksi talud yang menelan anggaran Rp871,1 juta tersebut.

Sumber perangkat Desa Bukur, sebagaimana keterangan Ariyanto, hanya mengatakan bahwa bangunan talud penahan konstruksi jalan baru setinggi empat meter tersebut baru selesai dikerjakan sekitar September 2015.

Diduga talud ini tidak mampu menahan pergerakan tanah urug yang masih labil setelah diguyur hujan deras selama tiga jam.

Akibatnya talud setinggi empat meter, panjang 20 meter, dengan kontruksi beton cor ambrol. Material bekas talud terlihat masih berserakan di dasar talud.

"Diperkirakan karena tanah urug yang masih labil mengakibatkan talud ambrol. Seharusnya pembangunan talud tidak dibuat tegak lurus melainkan seperti teras siring agar kuat menahan," ujarnya.

Sejak Kamis siang, sejumlah pekerja telah dikerahkan untuk membersihkan runtuhan material talud yang rencananya akan segera di bangun ulang talud baru.

Namun saat beberapa wartawan mencoba melakukan konfirmasi, para pekerja proyek enggan memberikan keterangan.

Kabag Humas Pemkab Tulungagung Sudarmaji menjelaskan, jalan lingkar Kota Tulungagung telah mulai dirintis dengan membuka akses jalur baru melalui Kecamatan Sumbergempol menuju Ngantru yang keduanya dipisahkan Sungai Brantas.

Akses penghubung selanjutnya akan dibuat dengan membangun jembatan konstruksi baja sepanjang 1,1 kilometer yang menghubungkan antara Desa Bukur di titik lokasi ambrolnya talud, dengan Desa Pucunglor, Kecamatan Ngantru. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016