Jember (Antara Jatim) - Pimpinan DPRD Kabupaten Jember, Jawa Timur, menargetkan pembuatan lima rancangan peraturan daerah (perda) inisiatif yang menjadi bagian program legislasi daerah pada tahun 2016.
"Tahun lalu kami sudah membuat dua peraturan daerah inisiatif yakni Perda Penyertaan Modal Perusahaan Daerah Perkebunan Kahyangan dan Perda Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, sehingga tahun ini kami targetkan lima raperda inisiatif," kata Ketua DPRD Jember, Thoif Zamroni, di Jember, Rabu.
Menurutnya, pihaknya sebagai lembaga wakil rakyat memiliki komitmen bersama untuk menyelesaikan lima perda inisiatif tersebut dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat dalam pembuatan payung hukum yang akan diterapkan di Jember itu.
"Perlu kerja keras anggota dewan untuk menyelesaikan lima perda dalam satu tahun, sehingga seluruh fraksi dan komisi di DPRD Jember dapat memasukkan jadwal atau usulan raperda inisiatif kepada Badan Pembuat Perda DPRD Jember," tuturnya.
Ia mengatakan sejauh ini sudah ada tiga usulan rancangan perda inisiatif yakni Perda tentang Difable, Perda Pengendalian Minuman Keras, dan Perda Cagar Budaya.
"Beberapa rancangan perda inisiatif yang muncul dari komisi dan fraksi akan dibahas dalam rapat, sehingga akan ditentukan raperda mana saja yang menjadi prioritas untuk dituntaskan selama 2016 dalam program legislasi daerah," ucap politisi Partai Gerindra Jember itu.
Anggota Badan Pembuat Perda DPRD Jember, Mufti Ali mengatakan pihaknya juga masih menunggu raperda yang diusulkan oleh pihak eksekutif untuk dibahas bersama-sama dalam program legislasi daerah tahun 2016.
"Tahun lalu, ada enam perda yang sudah disahkan yakni empat perda dari eksekutif dan dua perda inisiatif DPRD Jember," katanya.
Ia berharap tahun ini bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas raperda inisiatif, sehingga target sebanyak lima perda dari pimpinan dewan bisa diwujudkan.
"Saya mengusulkan adanya raperda Akhlakhul Kharimah sebagai benteng generasi muda yang sudah mengalami degradasi moral dan sebagai upaya pembentukan karakter diri yang kuat karena era globalisasi," ucap politisi PKB Jember itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016