Surabaya (Antara Jatim) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan membantah akan menduetkan Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas sebagai calon gubernur dan cawagub untuk persiapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim pada 2018.
"Belum ada rencana menduetkan Risma-Anas untuk Pilkada mendatang karena segala kemungkinan bisa saja terjadi," ujar Ketua PDIP Jatim Kusnadi kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Mencuatnya nama Wali Kota Surabaya terpilih dan Bupati Banyuwangi terpilih sebagai bakal calon gubernur setelah pertemuan keduanya bersama Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di sela Rakernas di Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski tak membantah adanya pertemuan khusus, namun politisi yang juga wakil ketua DPRD Jatim tersebut mengaku tak ada pembahasan terkait Pilkada Jatim.
Terlebih, kata dia, di internal PDIP Jatim terdapat mekanisme yang harus diikuti sebelum dilakukan penentuan mengusung pasangan calon kepala daerah, baik tingkat kota/kabupaten maupun provinsi.
Menurut dia, pelaksanaan Pilkada Jatim yang tinggal dua tahun lagi bukan waktu panjang sehingga akan dijadikan momen penting PDIP untuk merebut kekuasaan di Jatim.
"Karena itulah tahun ini PDIP akan mulai menjajaki dan konsolidasi internal partai untuk persiapan penjaringan calon gubernur Jatim 2018," katanya.
Sesuai peraturan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, setiap partai politik yang boleh mengusung calon sendiri di Pilkada Jatim harus memiliki minimal 20 kursi sehingga PDIP mau tidak mau harus berkoalisi dengan partai lain.
Pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 di Jatim, PDIP memperoleh 19 kursi sehingga membutuhkan satu kursi lagi untuk mengusung pasangan calon.
Karena harus koalisi, lanjut dia, partainya kemungkinan akan menggandeng seorang figur dari Nahdliyyin karena di Jatim memiliki masyarakat heterogen.
"Bisa saja mengusung calon dari tokoh Nahdliyyin, tinggal kombinasinya nanti siapa yang menjadi calon gubernur cagub dan siapa wakilnya," kata mantan sekretaris DPD PDIP Jatim tersebut.
Sementara itu, anggota Badan Pemenangan Pilkada DPD PDIP Jatim Giyanto menambahkan bahwa selain kader internal, ada juga beberapa nonkader yang berpotensi maju, antara lain Wakil Gubernur Jatim sekarang, Saifullah Yusuf atau Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Belum ada rencana menduetkan Risma-Anas untuk Pilkada mendatang karena segala kemungkinan bisa saja terjadi," ujar Ketua PDIP Jatim Kusnadi kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Mencuatnya nama Wali Kota Surabaya terpilih dan Bupati Banyuwangi terpilih sebagai bakal calon gubernur setelah pertemuan keduanya bersama Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di sela Rakernas di Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski tak membantah adanya pertemuan khusus, namun politisi yang juga wakil ketua DPRD Jatim tersebut mengaku tak ada pembahasan terkait Pilkada Jatim.
Terlebih, kata dia, di internal PDIP Jatim terdapat mekanisme yang harus diikuti sebelum dilakukan penentuan mengusung pasangan calon kepala daerah, baik tingkat kota/kabupaten maupun provinsi.
Menurut dia, pelaksanaan Pilkada Jatim yang tinggal dua tahun lagi bukan waktu panjang sehingga akan dijadikan momen penting PDIP untuk merebut kekuasaan di Jatim.
"Karena itulah tahun ini PDIP akan mulai menjajaki dan konsolidasi internal partai untuk persiapan penjaringan calon gubernur Jatim 2018," katanya.
Sesuai peraturan di Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, setiap partai politik yang boleh mengusung calon sendiri di Pilkada Jatim harus memiliki minimal 20 kursi sehingga PDIP mau tidak mau harus berkoalisi dengan partai lain.
Pada Pemilihan Umum Legislatif 2014 di Jatim, PDIP memperoleh 19 kursi sehingga membutuhkan satu kursi lagi untuk mengusung pasangan calon.
Karena harus koalisi, lanjut dia, partainya kemungkinan akan menggandeng seorang figur dari Nahdliyyin karena di Jatim memiliki masyarakat heterogen.
"Bisa saja mengusung calon dari tokoh Nahdliyyin, tinggal kombinasinya nanti siapa yang menjadi calon gubernur cagub dan siapa wakilnya," kata mantan sekretaris DPD PDIP Jatim tersebut.
Sementara itu, anggota Badan Pemenangan Pilkada DPD PDIP Jatim Giyanto menambahkan bahwa selain kader internal, ada juga beberapa nonkader yang berpotensi maju, antara lain Wakil Gubernur Jatim sekarang, Saifullah Yusuf atau Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016