Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Utama (KCU) Surabaya menggandeng Perkumpulan Klinik dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Indonesia (PKFI)  dalam menguatkan langkah guna meningkatkan layanan.

"Terkait evaluasi ke depan, kami bekerja sama dengan PKFI untuk menguatkan langkah dalam upaya tiga hal yaitu peningkatan kualitas layanan kepada peserta, peningkatan kualitas pelayanan tingkat primer, dan rasionalisasi pembiayaan pelayanan kesehatan," kata Kepala KCU BPJS Kesehatan Surabaya, I Made Puja Yasa di Surabaya, Rabu.

Dengan adanya kerja sama tersebut, pihaknya bersama PKFI melakukan monitoring dan evaluasi bersama yang mengacu pada peraturan BPJS Nomor 3 tahun 2015 tentang kapitasi berbasis komitmen.

"Pelaksanaan nonpuskesmas, seperti klinik, dokter keluarga dan klinik TNI baru akan dilaksanakan pada tahun 2017, maka langkah kami saat ini lebih kepada monitoring dan evaluasi dengan mengesampingkan penghargaan dan hukuman," tuturnya.

Ia mengatakan PKFI yang bertugas untuk mewadahi klinik dan dokter keluarga, diharapkan bisa membantu untuk memonitoring dan mengevaluasi non puskesmas, sedangkan untuk puskesmas bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

Di sisi lain, untuk klinik TNI/Polri memang diakuinya masih rendah karena tingkat mobilitas dari para anggota tinggi, sehingga tingkat rate atau rawat jalan di tingkat pertama masih rendah.

"Selain itu, keberadaan klinik TNI/Polri lebih condong di lingkungan unit TNI/Polri, sehingga kemungkinan untuk akses anggota keluarga kecil, di samping itu juga anggota keluarga pisah domisili," katanya.

Dari sisi pola pengelolaan pasien di klinik TNI/Polri, tambahnya dari sebelum pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) maupun sesudah pelaksanaan JKN memang sedikit berbeda, sehingga perlu upaya terkait rujukan berjenjang.

"Kebetulan Rumah Sakit TNI/Polri di Surabaya sudah banyak, berbeda jika dibandingkan dengan di daerah-daerah lainnya, sehingga peran Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) belum optimal," tuturnya.

Ketua Umum PKFI Jatim, dr Liliek Gondomono menjelaskan bahwa dengan adanya kerja sama tersebut, diharapkan masyarakat di tingkat atas bisa merubah persepsi bahwa jika berobat di dalam negeri tidak kalah dengan berobat di luar negeri.

"Masyarakat saat ini masih belum percaya dengan nonpuskesmas, sehingga mereka memilih untuk berobat ke luar negeri, padahal di dalam negeri juga tidak kalah dengan pengobatan di luar negeri, tentunya kami juga telah memperbaiki dalam banyak hal, seperti pelayanan dan pengobatannya," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016