Kediri (Antara Jatim) - Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri, Jawa Timur, unjuk rasa di halaman kampus setempat, menolak rencana kampus yang akan memindah jurusan.
     
Koordinator aksi Muh Riski, Selasa mengemukakan pihak kampus hendak memindah program studi komunikasi penyiaran Islam dan sosiologi agama yang sebelumnya berada di bawah jurusan ushuludin ke jurusan dakwah.
     
"Kami tidak pernah dapat sosialisasi rencana perpindahan tersebut, kami juga berpikir bagaimana terkait ijazah nantinya," katanya.
     
Ia menilai pihak kampus juga kurang siap terkait dengan berbagai sarana pendukung serta administrasi. Selain tanpa melibatkan mahasiswa, sampai saat ini juga belum ada surat keputusan (SK) terkait dengan kebijakan tersebut.
     
Ia juga menilai, pihak kampus kurang profesional sebab telah menetapkan kepala jurusan yang tidak sesuai dengan pendidikannya di jurusan. Untuk itu, ia meminta agar Ketua STAIN mempertimbangkan kebijakan untuk memindah jurusan. 
     
"Kami merasa dibohongi oleh pimpinan, seharusnya pimpinan lebih demokratis dan tidak berbuat sesuatu untuk tujuan dan golongan tertentu dengan mengorbankan kepentingan bersama," paparnya.
     
Unjuk rasa itu dilakukan di halaman kampus. Mereka membawa berbagai macam poster yang isinya protes mereka, di antaranya "Mendirikan jurusan baru tanpa menyiapkan sarana pendukung dan administrasi yang jelas", "Memindahkan prodi tanpa melibatkan mahasiswa", "Pemilihan ketua jurusan tidak didasarkan rapat dan musyawarah mufakat", dan sejumlah poster lainnya.
     
Mahasiswa juga orasi serta membakar ban bekas sebagai bentuk kekesalan mereka. Pembakaran itu juga dilakukan di halaman kampus. Unjuk rasa itu juga sebagai kritik atas pelantikan ketua jurusan dakwah. 
     
Sementara itu, Ketua STAIN Kediri Nurkhamid mengatakan sebenarnya terkait dengan rencana pelantikan itu, kampus ingin lebih melengkapi organisasi tata kerja, sesuai dengan keputusan Menteri Agama Nomor 41 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja STAIN Kediri. 
     
"Kami ingin melengkapi organisasi tata kerja dan itu memang keputusan menteri," katanya.
     
Terkait dengan penolakan mahasiswa komunikasi penyiaran Islam dan sosiologi agama (KPI) yang sebelumnya berada di bawah jurusan ushuludin yang hendak dipindah ke jurusan dakwah, Nurkhamid mengakui bisa memaklumi hal tersebut. Penolakan itu terjadi di hampir seluruh kampus.
     
"Tadi KPI tidak setuju masuk ke dakwah, nanti saat penerimaan baru," pungkasnya. 
     
Aksi ini tidak begitu lama setelah Ketua STAIN Kediri turun tangan dan memberikan penjelasan pada mahasiswa. Walaupun sempat terjadi perdebatan, akhirnya mahasiswa bersedia menerima alasan pihak kampus, dan aksi pun bubar. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016