Blitar, (Antara Jatim) - Calon Wakil Bupati Blitar Marhaenis Urip Widodo (50) ingin membenahi wisata di Kabupaten Blitar menjadi lebih tertata, sehingga bisa meningkatkan pendapatan daerah.

"Prioritas kami adalah pembenahan wisata di Kabupaten Blitar. Kami ingin kembangkan wisata dan ikon di kabupaten ini," katanya ditemui setelah memberikan hak suaranya di TPS 10, Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu.

Ia mengatakan objek wisata di Kabupaten Blitar sangat melimpah, salah satunya berupa alam. Di pantai selatan, terdapat sejumlah pantai, misalnya, Pantai Tambakrejo, Pantai Serang, Gua Umbultuk, dan sejumlah objek wisata lainnya.

Selain pantai, juga terdapat wisata alam dan kuliner "kampung cokelat" di Kecamatan Kademangan. Wisata alam yang menawarkan berbagai olahan buah cokelat itu sangat berkembang, bahkan menjadi salah satu objek wisata menarik yang selalu dikunjungi warga dari berbagai daerah.

"Kalau daerah lain bisa, mengapa kita tidak bisa. Untuk itu, kami akan terus kembangkan berbagai potensi wisata di daerah ini," ujarnya.

Ia mengatakan ke depan akan lebih memperhatikan pembenahan objek wisata baik infrastruktur maupun pengelolaannya. Selain wisata alam, nantinya juga ada objek wisata buatan. Ia berharap, dengan itu Kabupaten Blitar menjadi semakin maju, dan pendapatan daerahnya semakin tinggi, yang salah satunya disumbang sektor pariwisata.

Pemkab Blitar menargetkan pendapatan daerah pada 2015 ini adalah PAD Rp176,9 miliar yang disokong dari berbagai sektor penerimaan pajak. Target ini cukup besar, namun pemda hampir memenuhinya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Blitar Puguh Imam Susanto mengatakan pemerintah daerah memang mempunyai program untuk pengembangan wisata, baik alam maupun kuliner.

Pemda, kata dia, saat ini sedang memetakan untuk pembuatan jalur wisata kuliner tersebut, salah satunya wisata kuliner buah belimbing serta pohon cokelat. Untuk wisata buah belimbing dipusatkan di Desa Gogodeso, Kecamatan Kanigoro, Blitar. Di tempat ini, merupakan sentra tanaman belimbing.

Selain dijual berupa buah, masyarakat dengan dibantu oleh tim ahli dari Universitas Brawijaya, juga membuat olahan dari belimbing, menjadi berbagai macam produk, salah satunya minuman sari buah belimbing.

"Kalau belimbing jika produksi melimpah, harga turun bahkan sering dijadikan pakan ternak. Untuk itu dibuatlah aneka olahan buah belimbing," tutur Puguh.

"Kampung Coklat"
Sementara itu, pengelola wisata "Kampung Coklat" Kholid Mustofa mengatakan minat masyarakat berkunjung untuk wisata edukasi dan menikmati olahan buah cokelat cukup besar. Mereka juga datang dari berbagai daerah, menikmati liburan dengan keluarga.

Ia berharap, produk yang ia kelola bisa lebih berkembang. Ia ingin mengembangkan usahanya, sehingga semakin bisa menciptakan lapangan kerja. awalnya sekitar 48 orang pekerja yang terlibat mulai dari mengurus kebun kakao, tempat pengolahan kakao, sampai pengolahan cokelat, namun dengan usaha yang lebih besar nantinya juga menambah lapangan kerja.

Ia juga berharap, dengan wisata edukasi ini, bisa lebih menarik minat masyarakat untuk bertanam kakao. Walaupun mempunyai lahan yang tidak terlalu luas, ia meyakinkan usaha ini prospeknya masih cukup bagus. Bukan hanya untuk kebutuhan dalam negeri, kakao juga merupakan salah satu komoditas ekspor.(*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015