Surabaya (Antara Jatim) - Komunitas angkutan kota (angkot) memberikan dukungan kepada calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang diusung Partai Demokrat dan PAN, Rasiyo-Lucy Kurniasari.
    
Ketua Kelompok Unit (KKU) Angkot Surabaya Edi Hasibuan, di Surabaya, Rabu, mengatakan masalah krusial yang dihadapi saat ini adalah minimnya pengguna jasa transportasi angkot karena semakin hari penumpang angkot makin sepi.
    
"Apalagi saat ini ada peraturan yang mewajibkan angkot berbadan hukum, tambahlah masalah kita, sedangkan perhatian dari pemkot tidak ada,"ujar Edi saat melakukan deklarasi dukungan kepada Rasiyo-Lucy di Jalan Galatik di depan Jembatan Merah Plaza (JMP), Rabu.
    
Edi berharap keberadaan angkot sebagai transportasi umum tetap eksis di Kota Surabaya. Isu rerotring atau rute Lyn dibubarkan dan dibentuk rute baru cukup meresahkan pemilik dan sopir angkot.
    
Ia mengatakan ada 58 rute angkot yang akan dipangkas menjadi 13 rute saja. "Kalau dipangkas sedemikian rupa gimana nasib para sopir angkot yang lainnya? selain itu juga tidak ada solusinya, Kita berharap eksis agar keluarga tetap bisa makan," katanya.
    
Edi mengapresiasi ide mebangun Suroboyo dari pinggiran yang digagas calon Wali Kota Paklik Rasiyo yang diusung Partai Demokrat-PAN ini sehingga masyarakat yang selama ini tidak tersentuh pembangunan mendapat perhatian dari pemerintah.
    
Dia yakin Rasiyo bisa mencarikan celah terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2014 yang mewajibkan angkot berbadan hukum. Menurutnya, dibalik peraturan itu ada celah yang bisa menjadi angin segar bagi angkot.
    
"Sepak terjang Paklik Rasiyo tidak perlu diragukan lagi untuk memecahkan masalah ini. beliau sudah pengalaman di birokrasi," katanya.
    
Cawali yang berpasangan dengan wakilnya Lucy Kurniasari, Paklik Rasiyo membenarkan masalah krusial angkot saat ini adalah sepinya penumpang. Hal ini karena mayoritas warga Surabaya sudah memiliki kendaraan pribadi.      "Beli motor punya uang Rp750 ribu sekarang sudah dapat, jadi orang lebih memilih makai kendaraannya sendiri," ujarnya.
    
Mantan Sekdaprov Jatim ini berjanji akan melakukan berbagai upaya agar penumpang angkot tidak sepi, salah satunya adalah membuat pengguna jasa angkot nyaman, misalnya angkot difasilitasi dengan AC (Air Conditioner).     

"Meskipun ngetem lama, penumpang tetap nyaman berada di dalam angkot," katanya.
    
Selain itu, lanjut Paklik, perlu ada kebijakan yang meminimalisir kendaraan pribadi masuk kota. Warga yang masuk ke Surabaya, baik dari Gresik atau Sidoarjo diarahkan untuk menggunakan kendaraan umum seperti angkot.
    
"Misalnya di depan Cito kita buatkan parkir besar, orang-orang Sidoarjo yang kerja di Surabaya harus parkir disana, masuk kota wajib pakai angkot," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015