Bojonegoro (Antara Jatim) - Paguyuban Mitra Produksi Sigaret Indonesia (MPSI) menyatakan rencana Pemerintah yang akan menaikkan cukai rokok, bisa mengakibatkan turunnya produksi rokok sigaret tangan, selain juga membawa dampak berkurangnya pendapatan ribuan tenaga kerja.
"Ketika awal 2015 ada kenaikan cukai rokok, mengakibatkan turunnya produksi rokok sigaret tangan sekitar delapan persen," kata Sekretaris MPSI Syaifuddin, di Bojonegoro, Kamis.
Bahkan, lanjut dia, ketika menghadiri acara kompetisi keselamatan dan kesehatan kerja yang digelar MPS PT HM Sampoerna di Bojonegoro, penurunan produksi rokok sigaret tangan terus berlanjut hingga mencapai 27,4 persen, pada Oktober.
"Kalau sekarang ini produksi rokok sigaret tangan dari 30 MPS (sekitar 1.500 tenaga kerja/MPS) di Jawa, jumlahnya lebih dari 8 juta batang dalam dua pekan," jelas dia.
Oleh karena itu, menurut dia, rencana Pemerintah yang akan menaikkan cukai rokok, akan mempengaruhi industri rokok sigaret tangan, karena melibatkan ribuan tenaga kerja.
"Akan ada ribuan tenaga kerja yang terkena dampak dari kenaikan cukai rokok," katanya, menegaskan.
Dalam acara itu, Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto, mendukung cukai rokok tidak dinaikkan Pemerintah, karena adanya kenaikan cukai rokok, bisa mengakibatkan meningkatnya biaya sosial masyarakat.
"Tapi saya minta Ketua DPRD dan wakilnya (Mitro'atin dan Sukur Priyanto), termasuk anggota DPR RI Komisi VIII (Kuswiyanto) mendukung cukai rokok tidak naik," katanya, yang disambut setuju bersama undangan lainnya.
Dimintai konfirmasi, anggota Komisi VIII DPR RI Kuswiyanto, mengaku belum tahu seberapa besar kenaikan cukai rokok.
"Saat ini kenaikan cukai rokok masih tarik menarik," katanya.
Di dalam acara kompetisi keselamatan dan kesehatan kerja, yang digelar MPS Kapas, dibawah Koperasi Kareb Bojonegoro, juga dihadiri "Head of Handroll Manufacturing" PT HM Sampoerna, Markus Hosea dan Humasnya Heny Susanto.
Selain itu, hadir Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Imade Sukarta, yang membacakan sambutan Gubernur Jatim, Soekarwo.
"Kami mendesak Pemerintah tidak menaikkan cukai rokok," kata Direktur Koperasi Kareb Bojonegoro Kusyadi, dalam sambutannya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Ketika awal 2015 ada kenaikan cukai rokok, mengakibatkan turunnya produksi rokok sigaret tangan sekitar delapan persen," kata Sekretaris MPSI Syaifuddin, di Bojonegoro, Kamis.
Bahkan, lanjut dia, ketika menghadiri acara kompetisi keselamatan dan kesehatan kerja yang digelar MPS PT HM Sampoerna di Bojonegoro, penurunan produksi rokok sigaret tangan terus berlanjut hingga mencapai 27,4 persen, pada Oktober.
"Kalau sekarang ini produksi rokok sigaret tangan dari 30 MPS (sekitar 1.500 tenaga kerja/MPS) di Jawa, jumlahnya lebih dari 8 juta batang dalam dua pekan," jelas dia.
Oleh karena itu, menurut dia, rencana Pemerintah yang akan menaikkan cukai rokok, akan mempengaruhi industri rokok sigaret tangan, karena melibatkan ribuan tenaga kerja.
"Akan ada ribuan tenaga kerja yang terkena dampak dari kenaikan cukai rokok," katanya, menegaskan.
Dalam acara itu, Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto, mendukung cukai rokok tidak dinaikkan Pemerintah, karena adanya kenaikan cukai rokok, bisa mengakibatkan meningkatnya biaya sosial masyarakat.
"Tapi saya minta Ketua DPRD dan wakilnya (Mitro'atin dan Sukur Priyanto), termasuk anggota DPR RI Komisi VIII (Kuswiyanto) mendukung cukai rokok tidak naik," katanya, yang disambut setuju bersama undangan lainnya.
Dimintai konfirmasi, anggota Komisi VIII DPR RI Kuswiyanto, mengaku belum tahu seberapa besar kenaikan cukai rokok.
"Saat ini kenaikan cukai rokok masih tarik menarik," katanya.
Di dalam acara kompetisi keselamatan dan kesehatan kerja, yang digelar MPS Kapas, dibawah Koperasi Kareb Bojonegoro, juga dihadiri "Head of Handroll Manufacturing" PT HM Sampoerna, Markus Hosea dan Humasnya Heny Susanto.
Selain itu, hadir Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Imade Sukarta, yang membacakan sambutan Gubernur Jatim, Soekarwo.
"Kami mendesak Pemerintah tidak menaikkan cukai rokok," kata Direktur Koperasi Kareb Bojonegoro Kusyadi, dalam sambutannya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015