Surabaya, (Antara Jatim) - Penjualan oli untuk segmen industri milik Pertamina Marketing Operation V mengalami penurunan tujuh persen, karena adanya perlambatan ekonomi secara global yang mempengaruhi pembelian oli industri.
Region Manager Marketing V Pertamina Lubricant, Dholly Arifun di Surabaya, Rabu mengatakan penurunan itu sangat terasa dibandingkan dengan semester yang sama tahun 2014.
"Penurunan segmen industri memang sangat terasa dibanding segmen otomatif yang hanya mengalami penurunan sekitar 5 persen," ucap Arifun usai mengikuti acara penyerahan hadiah motor dan mobil kepada pelanggan otomotif di Surabaya.
Meski demikian, Arifun mengaku secara "market share" atau penguasaan pangsa pasar oli di wilayah Operation V, Pertamina Lubricant masih menguasai sekitar 55 persen dibanding dengan produk oli di luar Pertamina.
Sementara itu, kata Arifun, dengan adanya penurunan itu hingga akhir tahun 2015 diharapkan bisa mencapai target omzet Rp2,1 trilun, atau sama dengan tahun 2014.
"Target omzet yang kita capai hingga akhir tahun haruslah realistis, minimal sama dengan tahun 2014 yakni Rp2,1 persen, sehingga bisa dikatakan tidak ada penurunan target, ini sebagai solusi adanya penurunan ekonomi global," ucapnya.
Ia menjelaskan, hingga Oktober 2015 target yang telah dicapai sudah mencapai 75 persen, atau masih kurang sekitar 5 persen dari total target tahun 2014.
Untuk itu, Arifun akan terus mendorong terus agar bisa mencapai target, salah satunya dengan melakukan promosi atau pemberian hadiah, khususnya kepada pelanggan otomotif yang sesuai data lebih besar dibanding pelanggan industri.
"Segmen oli Pertamina untuk industri saat ini mencapai 51 persen, sedangkan otomotif 61 persen, atau lebih besar, dan itu kita dorong agar ada peningkatan," katanya.
Sebelumnya, sasaran pasar Pertamina lubricants mayoritas berada di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Kalimantan, Bali, hingga Papua.
Sedangkan total kapasitas produksi setiap tahun di lokasi unit Pertamina lubricants Gresik mencapai 150 ribu kilo liter per tahun, dan hanya mampu memproduksi sebesar 120 ribu kilo liter dari total tanki yang ada.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015