Banyuwangi (Antara Jatim) - Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur,  dalam empat tahun terakhir telah membangun dan memperbaiki 1.087 titik irigasi guna memperlancar pasokan air ke lahan pertanian, terutama di musim kemarau.
     
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Banyuwangi, Kamis menjelaskan untuk mengantisipasi dampak musim kemarau seperti saat ini, pihaknya telah meninjau sejumlah area persawahan untuk memastikan jaringan irigasi di lahan persawahan berfungsi dengan baik.
     
"Saya ingin melihat di musim kering ini, petani tidak sampai kesulitan mendapatkan air. Dan saya lihat sumur-sumur bor dan irigasi tersier yang sudah dibangun oleh pemerintah dan swadaya masyarakat ini berfungsi semua," tuturnya.
     
Ia menegaskan bahwa untuk sementara ketersediaan air untuk keperluan lahan pertanian di Banyuwangi masih aman, seperti yang terlihat di Desa Sukonatar, Kecamatan Srono. Di desa itu, meskipun musim kemarau airnya masih mengalir dengan deras sehingga para petani masih leluasan menanam.
     
Anas menambahkan, selama 2015, pemerintah memberikan bantuan tiga unit rumah pompa air yang anggarannya per unit mencapai Rp185 juta. Salah satunya diperuntukkan bagi petani di wilayah Sukonatar tersebut.

"Saat ini, total anggaran yang dialokasikan untuk pertanian dan infrastrukturnya mencapai Rp116 miliar. Ke depan, kami akan terus tingkatkan lagi," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Himpunan Petani Pengguna Air Desa Sukonatar Suyanto menambahkan di daerahnya sudah ada 40 sumur bor yang mengairi 397 hektare sawah di wilayah Sukonatar. Ada pula rumah pompa air yang digunakan oleh petani.

"Kalau hanya mengandalkan sumber mata air saja, sawah kami pasti kekeringan. Pompa air ini sangat membantu kami, karena satu pompa dinyalakan sehari semalam penuh bisa mengairi hingga 20 hektare sawah. Apalagi di lawan sawah ini, mengebornya tidak perlu terlalu dalam, cukup 9 meter air sudah keluar deras,"  imbuh Suyanto.

Saat ini, total luas panen padi di Banyuwangi dari 2010-2014 rata-rata 119.005 hektare per tahun. Produksi padi dari tahun 2010–2014 rata-rata 784.147 ton per tahun. Sepanjang Januari sampai September 2015, dengan luas panen 106.154 hektare.

Produktivitas padi sawah di Banyuwangi rata-rata 6,5 ton per hektare, melebihi produktivitas padi Jawa Timur 5,98 ton per hektare maupun nasional 5,13 ton per hektare.

"Setiap tahun, Kabupaten Banyuwangi surplus sekitar 250.000 ton beras yang hasilnya dikirim ke sejumlah daerah," katanya. (*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015