Kediri (Antara Jatim) - Enam haji asal Kabupaten Kediri, Jawa Timur, diketahui meninggal dunia
selama pelaksanaan ibadah haji 2015 dengan beragam kejadian di antaranya
menjadi korban tragedi di Mina.
"Yang meninggal karena tragedi Mina hanya dua," kata Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Kediri Paolo Jose Xemenes di Kediri, Senin.
Ia mengemukakan dua orang haji yang meninggal akibat tragedi di Mina adalah Rochmani Pawiroredjo Karsodikromo dan Siti Muanifah, asal Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Mereka berasal dari kloter 61.
Sementara, haji lainnya meninggal dunia karena faktor usia dan kelelahan. Mereka adalah Siti Malikah yang juga berasal dari kloter 61 dari Desa Peh Kulon, Kecamatan Papar. Tiga jamaah lain berasal dari kloter 62, mereka adalah Dewi Marokah dari Kecamatan Kunjang. Ia termasuk jamaah tertua asal kabupaten ini. Korban lainnya adalah Abdul Hanan dan Sutiyah, warga Kecamatan Ngadiluwih.
Ia mengatakan, dari kementerian sudah memastikan terkait dengan penyebab kematian jamaah asal Kabupaten Kediri tersebut dan dari kementerian sudah memastikan korban tragedi di Mina hanya dua orang.
Petugas kementerian, kata dia, juga mendatangi rumah jamaah yang meninggal dunia. Mereka memberikan informasi pada keluarga tentang wafatnya almarhum serta penyebab wafatnya.
"Petugas ada yang datang ke keluarga menyampaikan duka cita serta kabar wafatnya almarhum di Tanah Suci," ujarnya.
Tentang pemulangan jenazah, ia mengatakan sampai saat ini belum ada kabar lebih lanjut. Namun, berdasarkan pengalaman, jenazah yang meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji akan dimakamkan di Tanah Suci.
Jumlah haji Indonesia yang menjadi korban peristiwa di Mina bertambah menjadi 41 orang dari sebelumnya 34 orang, pada Senin (28/9). Jumlah korban yang meninggal dunia itu sudah termasuk dengan empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi.
Dirjen Peyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil mengatakan jumlah tersebut diperoleh setelah tim panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) mengunjungi pemulasaran mayat di Al Muashim.
Selain jamaah yang meninggal dunia, sampai saat ini diketahui masih ada 10 haji yang masih dalam perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi. Jumlah tersebut naik dari pemberitahuan sebelumnya sebanyak enam orang.
Sementara itu, sampai saat ini masih ada sebanyak 82 jamaah yang belum kembali ke pemondokan setelah peristiwa di Mina, Kamis (24/9). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Yang meninggal karena tragedi Mina hanya dua," kata Kepala Hubungan Masyarakat Kementerian Agama Kabupaten Kediri Paolo Jose Xemenes di Kediri, Senin.
Ia mengemukakan dua orang haji yang meninggal akibat tragedi di Mina adalah Rochmani Pawiroredjo Karsodikromo dan Siti Muanifah, asal Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri. Mereka berasal dari kloter 61.
Sementara, haji lainnya meninggal dunia karena faktor usia dan kelelahan. Mereka adalah Siti Malikah yang juga berasal dari kloter 61 dari Desa Peh Kulon, Kecamatan Papar. Tiga jamaah lain berasal dari kloter 62, mereka adalah Dewi Marokah dari Kecamatan Kunjang. Ia termasuk jamaah tertua asal kabupaten ini. Korban lainnya adalah Abdul Hanan dan Sutiyah, warga Kecamatan Ngadiluwih.
Ia mengatakan, dari kementerian sudah memastikan terkait dengan penyebab kematian jamaah asal Kabupaten Kediri tersebut dan dari kementerian sudah memastikan korban tragedi di Mina hanya dua orang.
Petugas kementerian, kata dia, juga mendatangi rumah jamaah yang meninggal dunia. Mereka memberikan informasi pada keluarga tentang wafatnya almarhum serta penyebab wafatnya.
"Petugas ada yang datang ke keluarga menyampaikan duka cita serta kabar wafatnya almarhum di Tanah Suci," ujarnya.
Tentang pemulangan jenazah, ia mengatakan sampai saat ini belum ada kabar lebih lanjut. Namun, berdasarkan pengalaman, jenazah yang meninggal dunia saat menunaikan ibadah haji akan dimakamkan di Tanah Suci.
Jumlah haji Indonesia yang menjadi korban peristiwa di Mina bertambah menjadi 41 orang dari sebelumnya 34 orang, pada Senin (28/9). Jumlah korban yang meninggal dunia itu sudah termasuk dengan empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Arab Saudi.
Dirjen Peyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil mengatakan jumlah tersebut diperoleh setelah tim panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) mengunjungi pemulasaran mayat di Al Muashim.
Selain jamaah yang meninggal dunia, sampai saat ini diketahui masih ada 10 haji yang masih dalam perawatan di rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi. Jumlah tersebut naik dari pemberitahuan sebelumnya sebanyak enam orang.
Sementara itu, sampai saat ini masih ada sebanyak 82 jamaah yang belum kembali ke pemondokan setelah peristiwa di Mina, Kamis (24/9). (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015