Bojonegoro (Antara Jatim) - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan dua calon jamaah haji (CHJ) yaitu Jari (68), warga Desa Prigi, Kecamatan Kanor dan Suyadi, warga Kecamatan Kepohbaru, meninggal di Tanah Suci, karena sakit.
   
"Keduanya meninggal bukan karena tragedi di Mina, juga bukan karena musibah jatuhnya "crane" di Masjidil Haram," kata Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Bojonegoro Wachid Priyono, di Bojonegoro, Sabtu.
   
Ia menjelaskan Suyadi meninggal dunia dua pekan lalu dan Jari meninggal dunia beberapa hari sebelum kejadian tragedi Mina.
   
"Khabar meninggalnya dua calon jamaah haji tersebut sudah kami sampaikan kepada keluarganya," ucapnya, menegaskan.
   
Dengan demikian, menurut dia, tidak ada calon jamaah haji daerahnya yang meninggal dunia, karena tragedi Mina dan musibah jatuhnya "crane".
   
Mengenai adanya kabar di Rumah Sakit Al-Jisr, ada salah satu korban tragedi Mina yang mengenakan selendang bertuliskan Safara Tour and Travel Bojonegoro, ia mengaku kurang tahu.
   
"Yang jelas sebanyak 1.157 calon jamaah haji Bojonegoro berangkat melalui kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH). Tidak ada yang melalui Safara "Tour and Travel" Bojonegoro," katanya, menegaskan.
   
Ia menambahkan calon jamaah haji daerahnya akan kembali ke Tanah Air untuk kloter 32 dan 33  Oktober dan kloter 34 pada 14 Oktober.
   
Dimintai konfirmasi terpisah, Pemilik Safara "Tour and Travel" Bojonegoro  Rochmat Alif Hidayat, membenarkan tidak memberangkatkan calon jamaah haji, karena perusahaannya hanya menangani tur domestik.
   
"Perusahaan saya menangani tur domestik, seperti rekreasi ke Bali atau obyek wisata lainnya," kanaya.
    
Menurut dia, kedua orang tuanya juga mertuanya berangkat haji pada musim haji tahun ini dari Bojonegoro, yang sekarang ini kondisinya selamat.
   
"Kedua orang tua saya dan mertua tidak membawa selendang "Safara Tour and Travel Bojonegoro. Beliau sudah mengkhabarkan melalui telepon dalam kondisi selamat," ucapnya.  (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015