Surabaya (Antara Jatim) - Gereja Mawar Sharon Surabaya mentargetkan sebanyak 15.000 orang peserta kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Army Of God (AOG) di Lapangan Parkir Utara Lenmar pada 25-26 September 2015.

Salah satu pembicara utama kegiatan, Pastur Philip Mantofa, Rabu, mengatakan, target tersebut berdasarkan pada pengalaman-pengalaman sebelumya dimana pesertanya selalu membeludak.

"Panitia menyiapkan kursi sebanyak 15 ribu, tapi kami yakin jumlah tersebut akan terlampaui. Dan panitia, serta peserta yang lama akan rela berdiri jika ada peserta yang baru ikut kegiatan tersebut," katanya saat temu media.

Ia mengemukakan, kegiatan ini bertujuan untuk membangun rohani manusia terutama bagi mereka yang sedang terkena masalah kehidupan saat ini.

"Kami tidak membatasi usia, baik itu tua muda semuanya silahkan datang untuk mendengarkan petunjuk kehidupan," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya juga mengajak generasi muda harus bangkit dan mengambil perannya sebagai generasi penerus yang beriman, untuk siap bergerak dan dipakai secara dashyat dalam perkara yang dipercayakan Tuhan didalam hidupnya.

"Untuk warga Surabaya dan sekitarnya, baik yang muda maupun yang tua. Jika anda sedang dalam mencari jati diri dan tujuan hidup atau yang sedang mengalami masalah dan beban berat serta yang sedang terjerat narkoba, silahkan datang pada kegiatan ini," katanya.

Sementara itu, salah seorang pemberi kesaksian Chandra R mengatakan, sejak lulus SMP dirinya sudah terjerumus dalam narkoba dan juga pergaulan bebas hingga tahun 2007.

"Namun pada saat penyerahan diri di Gereja ini saya mendapatkan mujizat yang menuntun saya untuk bisa berubah seperti sekarang dan menjauhi segala macam keburukan yang selama ini sudah saya lakukan," katanya.

Sebelumnya (9/9), seniman asli Papua Mesakh Frans "Sisir" Rumbino memberi motivasi kepada 200-an mahasiswa Papua di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya.

Seminar Rohani bertajuk "Kemerdekaan Sejati akan Kemerdekaan Kita, Kemiskinan, Kebodohan dan Ketertinggalan" itu dipandu Pendeta Ridwan Hutabarat dari Jakarta dengan balutan seni dan budaya Papua.

"Kehidupan ini keras dan janganlah pernah putus asa jika menghadapi cobaan. Karena Tuhan pasti akan memberikan jalan keluar dari semua permasalahan di dunia ini. Saya tinggal dekat pantai. Saya belajar hidup dan seni dari benda-benda laut," katanya.

Seniman kelahiran Biak, Papua, 43 tahun lalu, itu menceritakan pengalaman bertemu sejumlah mantan kepala negara seperti Soeharto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, Ronald Reagan, Xanana Gusmao dan Silvio Berlusconi.

"Meskipun hanya dengan sisir dan plastik ini saya selalu berusaha tampil dengan maksimal," ujar alumni SMAN 8 Malang yang mampu memainkan alat musik yang tidak biasa yaitu dengan sisir dan plastik untuk menghasilkan suara menyerupai saxophone. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015