Kediri (Antara Jatim) - Petugas dari Dinas Pertanian Kota Kediri, Jawa Timur, menemukan sejumlah hewan yang akan dijadikan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2015, ternyata sakit.

"Tadi ada yang sakit mata, tapi sudah diobati," kata Dokter Hewan Pujiono saat pemantauan kesehatan hewan kurban di Kediri, Senin.

Ia mengatakan, sakit mata pada hewan yang akan dikurbankan bukan penyakit serius, namun jika tidak ditangani nantinya bisa menular pada hewan lainnya. Jika hal itu terjadi, dan ternak bersangkutan dibeli, justru merugikan konsumen.

Sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi untuk calon ternak kurban, di antaranya ternak tersebut dalam kondisi sehat serta tidak menderita cacat, tidak buta, tidak pincang, tidak sakit, telinga serta ekor harus utuh.

Walaupun menemukan ternak yang sakit, Pujiono mengatakan secara keseluruhan ternak yang diperiksa tidak ada penyakit yang mengkhawatirkan. Sejumlah sakit yang ditemukan, seperti sakit mata sudah langsung diminta kepada pemilik ternak agar diobati.

Selain menemukan hewan yang sakit, petugas juga menemukan sejumlah ternak yang ternyata belum poel atau belum mencukupi batas minimal dijadikan ternak kurban. Sesui dengan persyaratan, untuk ternak unta berumur lima tahun atau lebih, sapi atau kerbau telah berumur dua tahun atau lebih, dan domba atau kambing berumur lebih dari 1 tahun atau lebih.

"Fisik sudah besar, tapi belum poel, umurnya belum mencukupi. Bagi penjual tidak apa-apa, tapi bagi pembeli, ini tidak sesuai dengan persyaratan hewan kurban," katanya.

Petugas mendata di Kota Kediri ada sekitar 18 titik yang dijadikan sebagai tempat berjualan ternak kurban. Rata-rata ternak yang dijual di Kediri didatangkan dari daerah lain, seperti dari Tulungagung maupun Trenggalek.

Ia juga mengatakan, sebenarnya tidak masalah mendatangkan ternak dari luar kota, namun terkadang yang menjadi masalah adalah kondisi kesehatan ternak kurban tersebut. Dimungkinkan, karena perjalanan jauh ternak menjadi stres.

Sementara itu, Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Kediri Harianto mengatakan stok ternak di Kota Kediri memang minim, sehingga saat ada peningkatan kebutuhan, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha 2015, banyak pedagang mendatangkan barang dagangannya dari luar daerah.

Namun, ia sudah menegaskan jika ternak yang boleh masuk ke Kediri adalah ternak yang jelas kondisi kesehatannya, salah satunya dengan menunjukkan surat pemeriksaan kesehatan. Ia juga menegaskan, ternak terutama dari Jateng tidak akan diperbolehkan masuk ke Kediri.

"Jika ada ternak dari Jateng, kami akan karantina dan ditahan terlebih dahulu. Namun, saya yakin penjual juga tahu ternak yang sehat, jika ternak yang dijual tidak sehat pasti tidak laku," kata Harianto. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015