Surabaya (Antara Jatim) - Bakal Calon Wali Kota Surabaya Rasiyo meluncurkan stiker "Serasi" (Selalu Bersama Rasiyo dan Lucy) menjelang pelaksanaan Pilkada Surabaya 2015 di Terminal Joyoboyo Surabaya, Senin.
    
Pada saat di Terminal Joyoboyo, Rasiyo juga sempat menyaksikan dan ikut menempel stiker bergambar Rasiyo-Lucy di kaca bagian belakang angkutan kota (angkot). Sedikitnya ada lima angkot dari berbagai jurusan yang ditempeli stiker.
    
Ketua Angkot H4W Ronggo mengatakan penempelan stiker tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap bakal pasangan calon (paslon) Rasiyo-Lucy yang diusung PAN dan Demokrat.
    
"Kalau Pak Rasiyo jadi, kami harap membenahi angkot yang sudah ada. Tidak perlu ada panambahan atau penghapusan," kata dia.
    
Selan itu, lanjut Ronggo, pihaknya juga mengeluhkan munculnya kebijakan pemerintah yang mewajibkan pemilik angkot untuk mengurus badan hukum.
    
Salah satu pilihannya berbentuk koperasi dengan empat wilayah pembagian kerja, yakni wilayah Surabaya Utara, Timur, Barat, dan Seletan. Angkot yang beroperasi di wilayah tersebut, wajib menjadi anggota koperasi sesuai wilayahnya.
    
Dia mempertanyakan kebijakan itu karena kepemilikan angkot harus dibaliknamakan koperasi. Padahal, sebagian besar pemilik angkot menggunakan nama pribadi.
    
"Kami khawatir jika dibaliknamakan koperasi, kemudian koperasinya hancur, kami bisa ikut-ikutan hancur," ujar Ronggo.
    
Dia mencontohkan dulu pernah ada koperasi untuk sopir angkutan serba guna (Angguna) yang kini sudah tidak ada lagi. Sopir angkot pun tidak ingin bernasib sama dengan Angguna.
    
"Anggota saya ada 160-an, kami ingin Pak Rasiyo memperhatikan nasib kami dengan membatalkan kebijakan itu," kata Ronggo.
    
Mendengar keluhan itu, Rasiyo mengaku akan mempelajarinya terlebih dahulu. Namun, pada prinsipnya badan hukum berbentuk koperasi harus mampu menyejahterakan anggotanya.
    
"Koperasi itu bertujuan menyejahterakan anggota dan pengurusnya harus orang yang bertanggung jawab. Jangan malah menyusahkan anggota," katanya.
    
Mantan Sekretraris Daerah Provinsi (Sekdraprov) Jatim ini menegaskan, bila kebijakan itu tidak bisa diubah, dirinya siap memberi kemudahan pinjaman di Bank UMKM Jatim terhadap koperasi milik sopir angkot.
    
Disinggung rencana penambahan angkot, Rasiyo mengaku akan menolaknya. Sebab, saat ini jumlah angkot sudah mencukupi. Selain itu, jumlah penumpang semakin sedikit karena beralih ke kendaraan roda dua sebagai moda transportasi.
    
"Penambahan angkot justru akan mematikan. Jadi prinsipnya kalau saya diamanahi jadi wali kota, akan saya benahi yang sudah ada," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015