Surabaya (Antara Jatim) - Panitia penyelenggara menjamin hadiah bagi tim-tim pemenang turnamen Piala Presiden 2015 langsung cair dan tak akan tertunda karena sudah dipersiapkan sebelumnya sekaligus sebagai bentuk profesionalitas.
"Hadiah tidak akan tertunda dan segera kami berikan kepada yang juara karena itu hak mereka nantinya," ujar ketua panitia pengarah Piala Presiden 2015 Maruarar Sirait ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin.
Pada turnamen yang diikuti 16 tim tersebut, peringkat pertama berhak mendapat hadiah sebesar Rp3 miliar, peringkat kedua Rp2 miliar, peringkat ketiga Rp1 miliar dan tim peraih peringkat empat Rp500 juta.
Tidak itu saja, pemain dengan pencetak gol terbanyak dihadiahi uang tunai Rp100 juta, pemain terbaik selama turnamen berlangsung sebesar Rp200 juta dan tim paling "fair play" berhak atas Rp300 juta.
Tidak hanya menggelontor tim dengan hadiah besar, Mahaka Sports and Entertainment selaku promotor turnamen juga menggandeng "Price Waterhouse Coopers" (PWC), salah satu perusahaan jasa audit internasional, untuk memastikan penyelenggaraannya berlangsung profesional.
"Ini menjadi bukti bahwa turnamen bertujuan menjadikan sepak bola Indonesia ke kelas dunia dan mengembalikan kepercayaan masyarakat sepak bola bahwa penyelenggaraannya benar-benar bernuansa olahraga tanpa ada kepentigan lain," ucapnya.
Evaluasi sementara dari panitia, kata politisi PDI Perjuangan itu, selama babak penyisihan yang berlangsung 30 Agustus hingga berakhirnya pertandingan putaran pertama babak delapan besar 20 September, praktis tidak menemui kendala berarti.
Menurut legislator DPR RI tersebut, di 24 pertandingan penyisihan ditambah empat pertandingan di babak delapan besar yang sudah berlangsung, secara umum hasilnya terkesan positif, mulai dari wasit dan perangkat pertandingan, pengamanan, hingga suporter.
"Bukan dilihat dari hasil skor, tapi dari sisi penyelenggaraan yang ternyata sangat baik. Meski tuan rumah, kalau wasit melihatnya layak dikartu merah maka pasti dilakukan," katanya.
Dijadwalkan, partai puncak Piala Presiden akan dihelat di Gelora Bung Karno Jakarta pada 18 Oktober mendatang setelah Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti merestuinya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Hadiah tidak akan tertunda dan segera kami berikan kepada yang juara karena itu hak mereka nantinya," ujar ketua panitia pengarah Piala Presiden 2015 Maruarar Sirait ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin.
Pada turnamen yang diikuti 16 tim tersebut, peringkat pertama berhak mendapat hadiah sebesar Rp3 miliar, peringkat kedua Rp2 miliar, peringkat ketiga Rp1 miliar dan tim peraih peringkat empat Rp500 juta.
Tidak itu saja, pemain dengan pencetak gol terbanyak dihadiahi uang tunai Rp100 juta, pemain terbaik selama turnamen berlangsung sebesar Rp200 juta dan tim paling "fair play" berhak atas Rp300 juta.
Tidak hanya menggelontor tim dengan hadiah besar, Mahaka Sports and Entertainment selaku promotor turnamen juga menggandeng "Price Waterhouse Coopers" (PWC), salah satu perusahaan jasa audit internasional, untuk memastikan penyelenggaraannya berlangsung profesional.
"Ini menjadi bukti bahwa turnamen bertujuan menjadikan sepak bola Indonesia ke kelas dunia dan mengembalikan kepercayaan masyarakat sepak bola bahwa penyelenggaraannya benar-benar bernuansa olahraga tanpa ada kepentigan lain," ucapnya.
Evaluasi sementara dari panitia, kata politisi PDI Perjuangan itu, selama babak penyisihan yang berlangsung 30 Agustus hingga berakhirnya pertandingan putaran pertama babak delapan besar 20 September, praktis tidak menemui kendala berarti.
Menurut legislator DPR RI tersebut, di 24 pertandingan penyisihan ditambah empat pertandingan di babak delapan besar yang sudah berlangsung, secara umum hasilnya terkesan positif, mulai dari wasit dan perangkat pertandingan, pengamanan, hingga suporter.
"Bukan dilihat dari hasil skor, tapi dari sisi penyelenggaraan yang ternyata sangat baik. Meski tuan rumah, kalau wasit melihatnya layak dikartu merah maka pasti dilakukan," katanya.
Dijadwalkan, partai puncak Piala Presiden akan dihelat di Gelora Bung Karno Jakarta pada 18 Oktober mendatang setelah Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti merestuinya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015