Sumenep (Antara Jatim) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memastikan 607 warga yang tercatat sebagai calon haji setempat pada tahun ini sudah siap berangkat.

"Semuanya dalam posisi siap berangkat. Kami belum menerima laporan maupun informasi adanya halangan atau kendala yang berpotensi pada kegagalan pemberangkatan calon haji," ujar Kasi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Sumenep, Abd Azis di Sumenep, Jawa Timur, Selasa.

Namun, kata dia, sesuai hasil pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter di Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, terdapat calon haji setempat yang berisiko tinggi dengan kondisi kesehatannya.

"Selain mendapat pemantauan khusus oleh tim dokter selama menunaikan ibadah haji, calon haji tersebut didampingi oleh kerabatnya yang juga berstatus calon haji," ucapnya.

Azis juga mengemukakan, sebanyak 607 calon haji setempat akan diberangkatkan secara serentak ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Jumat (11/9) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB dari kawasan timur Gelanggang Olahraga (GOR) A Yani di Kecamatan Kota.

Sementara Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan Dinkes Sumenep, dr Dwi Regnani menjelaskan, sebanyak 269 calon haji setempat berstatus berisiko tinggi dengan kondisi kesehatannya.

"Mereka menderita penyakit dengan kategori risiko tinggi, di antaranya tekanan darah tinggi dan kencing manis. Catatan kesehatan semua calon haji dituangkan dalam buku haji," ujarnya.

Ia juga mengemukakan, pihaknya tidak berwenang menggagalkan keberangkatan para calon haji yang berisiko tinggi dengan kondisi kesehatannya.

"Selama menunaikan ibadah haji, mereka yang berisiko tinggi dengan kondisi kesehatannya itu akan mendapat perlakuan khusus dari tim medis," ucapnya.

Sebanyak 607 calon haji itu tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 50 dan kloter 51. 

Calon haji yang tergabung dalam kloter 50 berasal dari sejumlah daerah, di antaranya Sumenep, Pamekasan, dan Surabaya. Sementara di kloter 51, semua calon haji berasal dari Sumenep. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015