Jember (Antara Jatim) - Sejumlah eksportir di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengentikan pembelian tembakau Naa Oogst yang merupakan bahan cerutu akibat krisis ekonomi yang terjadi di Eropa.

"Tahun ini kami belum bisa membeli tembakau petani karena 10 gudang yang kami miliki masih penuh dengan sisa tembakau tahun 2013 dan 2014," kata salah seorang eksportir tembakau PT Kemungsari, Hengky alias Gong Xin, usai rapat dengar pendapat dengan Komisi B DPRD Jember, Senin.

Komisi B DPRD Jember mengundang sejumlah eksportir tembakau, petani tembakau, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Jember, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan ESDM Jember terkait dengan keluhan petani tembakau yang tidak bisa menjual tembakaunya yang diduga akibat abu vulkanis Gunung Raung.

"Sebenarnya kami sudah mengimbau kepada petani tembakau yang bermitra dengan PT Kemungsari untuk tidak menanam tembakau karena krisis Eropa dan tahun ini diperparah dengan dampak abu vulkanis Raung," tuturnya.

Menurutnya sejumlah pabrikan di Eropa yang terkena krisis menghentikan pembelian tembakau cerutu dan hanya menghabiskan sisa stok yang ada, sehingga para eksportir tidak bisa berbuat banyak atas kondisi tersebut.

"Tembakau yang kami beli tahun lalu hanya terjual 30 persen saja, sedangkan 70 persen sisanya masih menumpuk di gudang karena sejumlah pabrikan di Eropa mengurangi pembelian kepada eksportir dan tahun ini kami kemungkinan belum membeli tembakau petani," paparnya. 

Hal senada juga disampaikan eksportir PT Jenggawah Jaya, Erlambang Budi Darmanto yang mengaku terpaksa menghentikan pembelian tembakau karena persoalan modal.

"Stok tembakau tahun lalu masih banyak dan sejumlah gudang yang kami miliki masih penuh dengan tembakau tahun lalu, sehingga sementara ini kami belum bisa membeli tembakau Naa Oogst petani," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015