Malang (Antara Jatim) - Sebanyak 86 orang calon haji asal Kabupaten Malang ke Tanah Suci yang seharusnya diberangkatkan Sabtu (5/9) dan Minggu (6/9) bersama ribuan calon haji lainnya tertunda karena mereka terlambat mendapatkan visanya.

Kepala Kementerian Agama Kabupaten Malang, Jawa Timur Asadul Anam, Minggu, mengatakan ke-86 calon haji yang tertunda keberangkatannya itu akan diberangkatkan pada 16 September 2015 dengan kelompok terbang (kloter) 64.

"Karena visanya masih dalam proses, kami berharap para calon haji yang tertunda keberangkatannya ini bisa bersabar. Insya Allah semua pasti berangkat," ujarnya di sela-sela pemberangkatan calon haji asal Kabupaten malang di Stadion Kanjuruhan Kepanjen.

Sementara Bupati Malang Rendra Kresna yang melepas ribuan calon haji dari daerah itu berharap visa haji untuk ke-86 calon haji yang belum selesai itu bisa turun secepatnya dan bisa berangkat dengan kloter 64. "Memang ada beberapa perubahan dalam penyelenggaraan haji tahun ini," ujarnya.

Meski mereka berangkat dengan kloter berbeda, tapi nanti akan tetap kembali bertemu di Tanah Suci dalam bimbingan Kementerian Agama Kabupaten Malang. "Oleh karena itu, calon haji yang keberangkatannya tertunda tidak perlu khawatir karena pasti akan berangkat untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

Calon haji yang diberangkatkan dari stadion luar Kanjuruhan Kepanjen adalah kloter 38 dan 39 dengan 17 bus menuju asrama haji Sukolilo Surabaya. Sementara, Sabtu (5/9) juga telah diberangkatkan rombongan calon haji dari kawasan Stadion Lawang untuk kloter 37.

Jumlah keseluruhan calon haji yang berangkat dari Kabupaten Malang pada tahun ini sebanyak 1.369 orang. Sebelumnya, ada empat calon haji yang batal berangkat ke Tanah Suci karena meninggal dunia.

"Saya berharap para calon haji ini nanti bisa melaksanakan haji dengan khusuk di Tanah Suci. Sekarang di sana (Tanah Suci) panas, gunakan waktu lebih banyak untuk berdoa di masjid atau di maktab daripada jalan-jalan untuk berbelanja. Bapak ibu harus menjaga kondisi tubuh karena berada di tanah suci selama 40 hari," kata Rendra.

Menurut Rendra, melaksanakan ibadah haji tersebut bersifat khusus, sebab tidak sedikit orang yang memiliki kemampuan, tapi tidak mampu melaksanakan. "Yang paling paling penting adalah jamaah calon haji harus saling membina kerukunan dan kekompakan. Pererat rasa persatuan dan kesatuan di sana," ucapnya.(*)

Pewarta: Edang Sukarelawati

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015