Madiun (Antara Jatim) - Puluhan unit sumur pompa dalam yang ada di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami kerusakan sehingga tidak dapat difungsikan pada musim kemarau tahun ini.
     
"Sesuai data, dari 141 sumur pompa dalam yang ada di Kabupaten Madiun, sebanyak 30 unit di antaranya tidak dapat difungsikan," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Madiun, RM Hekso Setyo Raharjo, kepada wartawan, Senin.
     
Menurut dia, terdapat beberapa alasan sehingga sumur-sumur pompa dalam tersebut tidak dapat difungsikan. Di antaranya, karena memang secara teknis telah rusak ataupun karena kondisi alam.
     
"Ada beberapa yang memang rusak, namun ada beberapa lainnya yang tidak dapat berfungsi karena debit air yang dihasilkan di musim kemarau ini telah susut," katanya.
     
Untuk menggantikan puluhan yang rusak, Pemkab Madiun melakukan penambahan sumur pompa dalam di sejumlah lokasi yang dinilai sangat rawan kekeringan.
     
"Tahun ini rencananya ada penambahan sumur pompa dalam di tujuh lokasi. Ketujuh lokasi tersebut di antaranya terletak di Kecamatan Balerejo, Wungu, dan Dolopo," kata Hekso. 
     
Ia menjelaskan, sejumlah sumur pompa dalam tersebut sebagian telah dibangun di awal semester APBD tahun ini, sehingga diharapkan pada musim kemarau saat ini bisa difungsikan untuk kelompok tani.
     
"Kecamatan Balerejo dan Wungu dipilih sebagai pembangunan sumur pompa dalam, karena daerah tersebut rawan terjadi kekeringan. Bahkan di Wungu terdapat sawah tadah hujan yang hanya ditanami saat musim hujan saja," katanya. 
     
Pihaknya berharap, dengan penambahan sumur pompa dalam tersebut, dapat meningkatkan sistem pengairan untuk para petani di Kabupaten Madiun, serta meningkatkan pula hasil pertanian wilayah setempat. (*)   

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015