Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak sembilan institusi tari dari Surabaya, Jakarta, maupun Bali menampilkan berbagai genre tari mulai genre tradisional, kontemporer, balet klasik, balet modern, hip hop hingga cramp dance di pagelaran "Dance Festival" 2015.

"Ada sembilan institusi tari yang akan tampil yaitu Korean Language Culture Center (KLCC) Universitas 17 Agusus 1945 (Untag) Surabaya, Angga Lee Dance Company, Last Minute Street Crew, HeavyBUCKStylez, Raff Dance Company, Sawung Dance Studio, Center Point Ballet Academy, Belle Ballet School & Extreme Production," kata Management Ciputra Hall, Fenny Sukamto ketika pembukaan "Dance Festival" 2015, Minggu (30/8).

Dalam acara yang diadakan dua sesi itu, sembilan institusi tari menampilkan beberapa pementasan tari, seperti Sawung Dance Studio yang menampilkan pementasan berjudul Bedayan Potehi yang merupakan karya tari kreasi baru dengan akulturasi dari budaya Jawa dan Tionghoa, budaya Jawa diwakili dengan eksplorasi bedayan ludruk, sedangkan budaya Tionghoa dieksplorasi dari wayang potehi.

"Untuk penampilan kedua kami juga akan menampilkan pementasan tari yang berjudul Me and My dengan cerita dari biografi penari dengan basic kepenarian dari balet dan belajar menari pada koreografer yang memiliki basic tari tradisional, dari proses belajar menari itu, saya mengekspolari kebutuhan penari menjadi sebuah ekspresi tubuh sejati," kata Koreografer Sawung Dance Studio, Hari-Ghulur.

Sedangkan untuk Angga Lee Dance Company menampilkan pementasan tari berjudul "Back to Zero" yang menceritakan agar penonton diajak kembali menjunjung tinggi peradaban demi memaknai perbedaan dan merajur kebersamaan untuk menciptakan kebahagiaan dan kedamaian bagi sesama karena selama ini manusia terkadang masih lupa dengan kebhinekaan.

"Sejatinya kita sebagai manusia menyadari dari mana kita berasal dan apa tujuan hidup kita atau Sangkan Paraning Dumadi, namun banyak manusia masih terus dan mengejar apa yang dinilainya dapat membawa kebahagiaan dna kedamaian tanpa sadar kebahagiaan dan kedamaian akan hilang ditelan waktu." kata Koreografer Angga Lee Dance Company, Liangga Sindhu Bastian.

Center Point Ballet Academy (CPBA) juga menampilkan pementasan tari berjudul "La Bayadare" yang akan menarikan bagian solo, trio dan "corp de ballet" dari "La Bayadare" dengan menampilkan tari ballet sebuah tari ballet di antara zaman era rimatik-klasik dengan berlatar belakang istana di India yang menceritakan tentang cinta, misteri, dan keadilan.

Sementara itu, HeavyBUCKStylez menampilkan pementasan tari dengan judul "Dance Alliance" yang menceritakan para penari hip hop yang sering dianggap sia-sia dan diragukan dengan talenta para penari hip hop, sehingga dalam pementasannya kali ini mereka membuktikan bahwa dance mereka memiliki karakter.

Korean Language Culture Center (KLCC) Universitas 17 Agusus 1945 (Untag) Surabaya menampilkan tari "Buchaechum" atau tarian kipas yang berasal dari Korea yang menjadi salah satu tarian tradisional dengan penari sekelompok wanita menggunakan kipas berhiaskan bunga peony dan mengenakan hanbok berwarna mencolok.

Selain itu, Belle Ballet Dance juga membawakan pementasan tari kolaborasi dengan penari aerial silk dance dari Extreme Production berjudul Metamorphosis yang menceritakan sebuah perjalanan hidup mulai awal hingga tumbuh berkembang seperti kupu-kupu yang bermetamorphosis.

Berbeda dengan Las Minute Street Dance yang membawakan sebuah pementasan tari berjudul "Street Dance" yang menceritakan seorang pemuda baru belajar menari, namun seni tari memiliki berbagai genre, sehingga ia akhirnya menemukan genre yang cocok dengan penari hip hop.

Sementara itu, Raff Dance Company membawakan tarian berjudul Sang Pinatih yang mengungkapkan sosok tokoh inspirator perempuan Islam daru daerah Gresik yag berjasa dalam kehidupan masa kecil Sunan Giri dengan menjadi seorang pengusaha.

"Dalam perjalanan berlayar, sosok perempuan itu menemukan kotak yang berisi seorang bayi yang telah dibuang di laut dan kemudian dipelihara dengan penuh kasih sayang, keikhlasan, dan ketika dewasa dikenal dengan Sunan Giri," tandas koreografer Raff Dance Company, Raffindra. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015