Nganjuk (Antara Jatim) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta badan urusan logistik (Bulog) memerhatikan manajemen pergudangan, agar pendistribusian beras terutama untuk keperluan raskin bisa dilakukan dengan baik, dan penerima pun mendapatkan beras dengan kualitas bagus.

"Kualitas gudang penting, menggunakan sistem FIFO ( first in first out), jadi manajemen pergudangan menjadi faktor penting kualitas beras," katanya saat berkunjung ke gudang beras milik Bulog Subdivre Kediri, yang ada di Desa Candirejo, Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Minggu.

Ia mengatakan, sebenarnya Bulog pun mempunyai banyak program untuk mempertahankan kualitas beras menjadi terus baik, seperti melakukan fungisasi. Hal itu dilakukan mengantisipasi berbagai macam hal yang menyebabkan kualitas beras buruk, salah satunya kutu.

Mensos juga sempat memantau kondisi beras yang ada di gudang Bulog tersebut, namun tidak menemukan beras dengan kualitas bagus. Di lokasi itu, kualitas beras masih bagus, sehingga sangat layak diberikan kepada warga.

Ia juga mengapresiasi dengan program penyerapan beras yang ada di Bulog, dimana sudah maksimal untuk penyerapan. Ia pun berharap, penyaluran raskin pun juga bisa tepat sasaran, termasuk untuk persiapan penyaluran raskin ke-13.

"Mudah-mudahan bisa segera didistribusikan karena stok beras juga aman," katanya.

Ia juga meminta Dirjen Keuangan memantau keuangan daerah apakah mengalokasikan subsidi angkut dari titik distribusi ke titik bagi atau tidak. Selama ini, pemerintah pusat memberikan subsidi, dimana harga seharusnya untuk beras raskin Rp6.600 per kilogram dari APBN, namun disubsidi sehingga sampai di tangan warga hanya Rp1.600 per kilogram.

Dari anggaran itu, pemerintah hanya memberikan subsidi untuk beras saja, sementara untuk pendistribusian dari titik distribusi ke titik bagi tidak disubsidi pemerintah pusat, sehingga jika dibiarkan akan ditanggung oleh penerima. Dengan itu, harga untuk raskin pun, bisa lebih dari Rp1.600, sehingga diharapkan pemerintah daerah memberikan subsidi angkutan.

Sementara itu, Kepala Bulog Subdivre Kediri Wahyu mengatakan beras yang ada di gudang tersebut terutama digunakan untuk keperluan penyaluran raskin. Setiap bulan, sekitar 3.000 ton beras yang disalurkan untuk penerima di wilayah Bulog Kediri. Di gudang Bulog Kediri yang ada di Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk masih tersedia sekitar 3.700 ton beras, sehingga stok itu masih aman untuk ketahanan pangan.

Ia juga mengatakan, beras yang ada di gudang merupakan penyerapan beras dari petani langsung dan nantinya akan diberikan pada warga yang berhak menerima. Saat ini, proses penyerapan masih terus berjalan.

"Ini beras lokal, bahkan beras kami juga dikirim ke luar pulau," katanya.  (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015