Surabaya (Antara Jatim) - Produsen benih jagung hibrida, Monsanto Indonesia berencana melakukan ekspansi pada fasilitas pabriknya di Mojokerto, Jatim, untuk memacu kapasitas produksi guna mendukung program swasembada pangan, khususnya komoditas jagung.



Row Crop Production Lead Monsanto Indonesia Dina Novitasari dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Surabaya, Kamis, menjelaskan saat ini kebutuhan jagung khususnya bagi industri pakan ternak di Indonesia terus meningkat, sehingga hal itu juga mendongkrak permintaan jagung lokal.



"Seiring semangat pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan, maka kebutuhan peningkatan hasil pertanian tidak bisa ditunda lagi. Penggunaan benih jagung berkualitas salah satunya benih hibrida juga akan meningkat," katanya.



Saat ini, tambah Dina, Monsanto Indonesia sudah mempunyai pabrik di Kabupaten Mojokerto dengan kapasitas terpasang sebesar 13.500 ton, sedangkan kapasitas produksi pabrik yang berdiri di lahan seluas 8 hektare itu baru sekitar 10.000 ton per tahun.



Ia memperkirakan dalam dua tahun mendatang seluruh kapasitas terpasang pabrik tersebut akan bisa dioptimalkan.



"Khusus untuk penambahan kapasitas pabrik, kami sudah mempunyai cetak biru yang terbagi dalam empat tahap. Saat ini pabrik Mojokerto baru masuk tahap kedua pengembangan kapasitas produksi ini.



Jika keempat tahap pengembangan pabrik ini selesai, kapasitas produksi kami bisa meningkat sekitar tiga kali lipat menjadi 31.00 ton per tahun," jelas Dina.



Kendati demikian, rencana pengembangan kapasitas produksi tersebut masih diperhitungkan secara detail. Berbagai faktor ekonomi serta kesiapan pasar dan pasokan akan menentukan seberapa cepat ekspansi pabrik Monsanto Indonesia di Mojokerto itu direalisasikan.



Ia menambahkan produksi benih jagung hibrida Monsanto Indonesia mayoritas masih untuk konsumsi petani di dalam negeri, hanya sekitar 20-30 persen yang diekspor dengan negara negara, terutama Thailand dan Vietnam, serta beberapa negara lain dengan permintaan yang lebih kecil seperti Pakistan dan Filipina.



Dalam produksi benih jagung hibrida, perusahaan ini menjalin kemitraan dengan sekitar 25.000 petani di tiga area besar, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta, dengan lahan pengembangan benih seluas lebih kurang 6.000 hektare.



"Produktifitas lahan per hektare untuk produksi benih jagung di mitra petani berkisar 4 hingga 5 ton gelondong atau sekitar 2-3 ton pipilan. Sedangkan produktifitas jagung dari benih yang dikembangkan Monsanto Indonesia bisa berkisar 10-12 ton jagung per hektare," papar Dina, dengan menambahkan setiap tahun dikembangkan dua-tiga varietas baru. (*) 

Pewarta: Abdul Malik Ibrahim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015