Malang (Antara Jatim) - Wilayah Kota Batu, Jawa Timur, dan sekitarnya, Minggu pagi, hingga siang hari macet total karena "diserbu" ribuan wisatawan dari berbagai daerah, bahkan hotel dan "homestay" di wilayah itu juga penuh.

Kepadatan arus lalu lintas dan sesaknya pengunjung di sejumlah lokasi wisata di Kota Batu, seperti Jatim Park 1 dan 2, Museum Angkut, Selecta, Songgoriti, dan Eco Green Park, terjadi sejak hari H Lebaran. Namun, pada hari ini (Minggu, 19/7) Kota Batu semakin sesak oleh serbuan wisatawan.

Apalagi, saat ini ada wahana wisata baru, yakni Predator Fun Park yang berlokasi di kawasan Junrejo, Batu. Bahkan, baru diluncurkan (18/7), wahana wisata yang dilengkapi dengan buaya sungguhan itu langsung diserbu pengunjung, bahkan tidak sedikit pengunjung dari luar kota, seperti Surabaya, Jakarta, Sidoarjo hingga Bali.

"Sejak hari H Lebaran hingga hari ini jumlah pengunjung tidak pernah surut, bahkan bertambah ramai. Mungkin lusa (Selasa, 22/7) sudah mulai berkurang karena cuti bersama dan libur Lebaran sudah berakhir, kecuali yang masih duduk di bangku SD-SMA, masih libur," kata salah seorang petugas keamanan Jatim Park 2, Anas R.

Ia mengemukakan pada tahun-tahun sebelumnya, pada saat bulan Ramadhan selalu sepi pengunjung, baik di Museum Satwa maupun wahana lainnya, namun Ramadhan tahun ini arus pengunjung (wisatawan) tidak pernah berhenti, sehingga tidak bisa melakukan pembenahan atau memperbaiki wahana yang perlu diremajakan.

Biasanya, kata Anas, pada bulan Ramadhan, manajemen memanfaatkan sepinya pengunjung untuk melakukan perbaikan sejumlah fasilitas dan wahana sebagai upaya meningkatkan layanan ketika musim Lebaran, tetapi tahun ini kunjungan wisatawan tidak ada sepinya.

Selain wahana dan lokasi wisata yang dipadati pengunjung dari berbagai daerah, villa (penginapan) di sekitar Kota Batu juga panen penyewa karena hotel-hotel sudah penuh. Untuk villa sederhana (seperti rumah biasa) yang memiliki dua kamar seharga Rp800 ribu hingga Rp1 juta per malam, namun kalau per kamarnya seharga Rp400 ribu hingga Rp500 ribu/malam.

"Kalau hotel di wilayah Batu sudah penuh, biasanya memang dialihkan ke villa-villa, bahkan tidak jarang juga ke rumah-rumah penduduk," kata Arifin, salah seorang pengelola sebuah villa di kawasan Oro-oro Ombo, Kota Batu.      

Akibat serbuan wisatawan dari berbagai kota di Tanah Air itu, jalan-jalan poros maupun jalan alternatif di wilayah Malang raya macet total, khususnya yang menuju Kota Batu. Bahkan, deretan parkir kendaraan roda empat dan roda dua juga memadati jalan-jalan poros, sehingga badan jalan semakin sempit dan kemacetan semakin parah.
    
Sementara di sejumlah lokasi wisata alam di Kabupaten Malang juga padat pengunjung, seperti di Pantai Balaikambang, Bajul Mati, Goa China, dan Pantai Ngliyep. Selain itu, sejumlah coban (air terjun) juga tidak luput dari bidikan wiasatawan, seperti Coban Rondo, Coban Glotak dan Gerojokan Sewu.(*)

Pewarta: Edang Sukarelawati

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015