Ngawi (Antara) - Kepolisian Resor Ngawi melibatkan satu peleton anggota Brimob dari Polda Jawa Timur untuk mengamankan jalur mudik Ngawi-Solo yang dinilai rawan tindak kriminalitas.
Kapolres Ngawi, AKPB Suryo Sudarmadi, Kamis, mengatakan, jalur Ngawi-Solo sepanjang 35 Kilometer tersebut didominasi oleh daerah hutan jati. Di daerah tersebut sering terjadi aksi perampokan, pembiusan, dan bajing loncat.
"Untuk kerawanan jalur Ngawi-Solo yang membentang dari Ngawi hingga Mantingan, Kami sudah meminta bantuan dari Brimob. Ada sebanyak tiga regu yang disiagakan untuk melakukan patroli secara bergantian, ujar AKBP Suryo.
Menurut dia, anggota Brimob tersebut akan disebar di sepanjang jalir mudik Ngawi-Solo yang melalui kawasan hutan tersebut. Mereka akan berpatroli selama siang hari dan malam hari secara bergantian di sejumlah titik yang dinilai rawan kriminalitas.
Kerawanan kriminalitas tersebut juga dilihat dari minimnya penerangan jalan di jalur Ngawi-Solo. Selain rawan kriminalitas, jalur Ngawi-Solo juga dikenal rawan kecelakaan lalu lintas. Hal itu dipengaruhi oleh kondisi jalan yang sempit, bergelombang, dan banyak tikungan.
Data Polres Ngawi mencatat, hingga "H-1" Lebaran 2015, telah terdapat tiga korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.
Selain melibatkan anggota Brimob, untuk pengamanan lebaran, pihak Kepolisian Resor Ngawi juga menyiagakan sebanyak 510 personel gabungan dari unsur Polri, TNI, dan pemda untuk mengamankan kegiatan selama Lebaran tahun 2015.
Terdapat 13 pos pengamanan yang telah dipetakan polres setempat dalam pengamanan lebaran tahun ini. Pos-pos tersebut tersebar di semua jalur mudik yang ada di Kabupaten Ngawi.
Di antaranya di jalur Ngawi-Solo, Ngawi-Surabaya, jalur Ngawi-Magetan, dan jalur Ngawi-Bojonegoro. Semuanya rawan dan perlu diwaspadai.
Adapun, seluruh personel yang terlibat pada Operasi Ketupat 2015 akan disiagakan selama 16 hari mulai tanggal 10 hingga 25 Juli 2015 mendatang. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015