Pamekasan (Antara Jatim) - Dinas Peternakan Pemkab (Disnak) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, menerjunkan sebanyak 40 petugas, guna menantau peredaran daging di pasar tradisional di wilayah itu.

Menurut Kepala Disnak Pamekasan Bambang Prayogi, Jumat, ke-40 orang petugas itu, merupakan mantri, penyuluh peternakan, serta dokter hewan di bawah naungan Dinas Peternakan Pamekasan.

"Selain memantau peredaran daging di pasaran, mereka juga bertugas melakukan pemeriksaan temuan adanya daging yang mencurigakan. Semisal daging gelonggongan, atau jenis laging lainnya dinilai mencurigakan," katanya.

Bambang menjelaskan, pemantauan peredaran daging di pasaran ini, telah dilakukan sejak awal Ramadhan, dan akan lebih diintensifkan lagi mendekati Lebaran ini, mengingat kebutuhan konsumsi daging masyarakat mendekati Lebaran kian meningkat.

Para petugas ini, sambung dia, melakukan pemantauan setiap hari di berbagai pasar tradisional dan rumah potong sapi yang ada di Kabupaten Pamekasan.

Sejauh ini, kata mantan Sekretaris DPRD Pamekasan itu, memang belum ditemukan adanya daging, baik sapi maupun kambing yang mencurigakan. Namun, demikian, pihaknya tetap meminta agar pemantauan terus dilakukan, apalagi saat mendekati Lebaran.

Kepala Disnak Bambang Prayogi juga menjelaskan, selama pemantauan dilakukan, tidak ditemukan adanya daging impor yang masuk ke Pamekasan.

Jenis daging di pasaran selama ini, kata dia, semuanya merupakan daging lokal, dan kualitasnya masih sangat bagus.

"Setiap melakukan pemeriksaan, kami selalu membawa alat untuk menguji kualitas daging, sehingga dengan alat tersebut bisa diketahui bagus tidaknya daging yang dijual di pasaran," katanya.

Jika daging yang dijual pedagang merupakan daging impor atau jenis daging gelonggongan, dengan alat itu bisa diketahui secara langsung.

"Dan Alhamdulillah selama ini belum ada dan kami berharap memang tidak akan ada,"  pungkasnya. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015