Tulungagung (Antara Jatim) - Pihak Badan Urusan Logistik Subdivre Tulungagung, Jawa Timur menyatakan siap jika sewaktu-waktu mendapat permintaan  melakukan operasi pasar telur, agar harga salah satu bahan kebutuhan pokok pangan itu tidak terus melambung.

     

"Kami siap, berapapun kebutuhannya kami siap," kata Kepala Perum Bulog Subdivre Tulungagung, Supriyanto di Tulungagung, Kamis.

     

Ia mengatakan saat ini tim pemantau pasar Bulog aktif melakukan pemantauan.

     

Mereka juga bekerja sama dengan pihak dinas perdagangan setempat guna memantau pergerakan setiap bahan kebutuhan pokok pangan maupun lainnya seiring kian dekatnya masa Lebaran Idul Fitri 1436 H.

     

"Patokan kami adalah jika harga telur tembus Rp20 ribu ke atas. Nanti bulog akan melakukan operasi pasar agar harganya (telur) turun kembali," janji Supriyanto.

     

Rencana aksi operasi pasar telur itu sendiri menurut Supriyanto telah dikomunikasikan dengan rekanan Perum Bulog di Blitar yang memiliki kluster peternakan ayam petelur berskala besar.

     

Bulog dalam hal ini akan membeli produk hasil produksi telur di sentra peternakan tersebut dengan harga normal, lalu menjualnya langsung melalui operasi pasar dengan harga di bawah pasaran.

     

"Intinya kami menjual lebih rendah dari pasaran karena telah memotong rantai distribusi dari peternak ke konsumen," terangnya.

     

Supriyanto memang tidak serta-merta menyatakan bahwa Bulog tidak mengambil keuntungan sama sekali.

     

Namun ia memastikan, margin atau selisih harga yang diambil Bulog ditentukan dalam batas kewajaran.

     

"Kami akan evaluasi dulu harga pasaran berapa, yang pasti bulog sanggup menyediakan barang (telur) dengan selisih harga lebih rendah dan kualitas produk bersaing," tegasnya.

     

Supriyanto mengatakan, operasi pasar telur lebih ditujukan membantu masyarakat agar tidak dirugikan oleh permainan harga sembako, utamanya telur, yang ditengarai kerap dipermainkan oleh jaringan tengkulak dan oknum pedagang besar.

     

Saat ini, harga telur buras cenderung fluktuatif. Harga telur sempat tembus Rp23 ribu per kilogram di tingkat konsumen, namun kini bersangsur turun lagi hingga kisaran Rp18 ribu hingga Rp19 ribu per kilogram. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015