Surabaya (Antara Jatim) - Arah koalisi besar enam parpol untuk persiapan Pilkada Surabaya 2015 yang akan dideklarasikan di Hotel Majapahit Kota Surabaya pada Senin (29/6) tergantung dari keputusan pimpinan partai politik di pusat.

Ketua Panitia Deklarasi Koalisi Besar A.H. Tony, di Surabaya, Minggu, mengatakan pertemuan lanjutan koalisi besar yang diikuti enam parpol yakni Demokrat, PKS, PKB, Gerindra, Golkar dan PAN di Hotel Simpang, Minggu (27/6) malam membahas draf naskah koalisi.

"Kalau naskah koalisi sudah di setujui, lalu dibawa ke deklarasi," katanya.

Setelah itu, lanjut dia, dilanjutkan pengiriman laporan hasil deklarasi ke parpol di atasnya yakni Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) masing-masing partai.

"Setelah itu baru membahas calon wali kota dan wakil wali kota dari partai koalisi. Intinya mengalir dan fokus," katanya.

Saat ditanya jika DPP tidak menyetujui arah koalisi besar tersebut, Tony mengatakan banyak faktor yang bisa menyebabkan kegagalan dan banyak faktor yang akan menjadikan koalisi ini tetap jalan.

"Bagi pengurus partai yang matang, sudah bisa melihat koalisi itu memberi manfaat bagi partainya pada saat sekarang dan kedepan, pasti akan melihat koalisi adalah keputusan yang strategis. Sehingga mereka akan memahami akan pentingnya menjaga komitmen," ujarnya.

Menurut dia, koalisi besar ini seperti halnya membangun sebuah hubungan pertemanan atau persaudaraan, yakni ada semangat gotong-royong, saling membantu dan saling memahami.

"Kalau partai dengan kursi kurang 20 persen sudah memikirkan itu, saya rasa akan berfikir 1.000 kali untuk tidak setuju dengan koalisi. Kecuali kalau pengurus partainya menggunakan pendekatan pragmatis dan sudah tidak menggap idealis sebagai faktor yang penting dalam menentukan sikap politik," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015