Pasuruan (Antara Jatim) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Malang menjamin stok beras di Kabupaten dan Kota Pasuruan aman hingga bulan Desember mendatang, sehingga masyarakat tidak perlu panik akan kelangkaan beras pada bulan Ramdahan hingga menjelang Lebaran.

"Kami menjamin bahwa stok beras akan aman hingga enam bulan kedepan, sehingga dipastikan tidak ada kelangkaan beras karena stok beras khusus Pasuruan dapat memenuhi sampai dengan bulan Desember mendatang," kata Kasie Pelayanan Publik Bulog Sub Divre Malang, Erwin Pratomo ketika dihubungi melalui telepon, Senin.

Ia mengatakan, saat ini stok ketersediaan beras Bulog Jatim sebanyak 750 ribu ton setelah disalurkan pada masyarakat, sehingga dipastikan jumlah itu sudah mencukupi untuk kebutuhan selama bulan Desember mendatang dan diharapkan bisa menyerap hingga 1,1 juta ton setara dengan beras per tahun.

"Target minimal penyerapan Bulog Jatim sudah mencapai 750.000 ton yang tersebar di 38 Kabupaten dan Kota di Jatim yang saat ini serapan tersebut sudah tercapai 280.000 ton. Kami optimistis stok beras akan terpenuhi karena Bulog Divre Jatim memiliki unit gudang mencapai 357 berkapasitas 1.139.000 ton yang menjadi terbesar se-Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan sebelum bulan ramadhan, Bulog Subdivre Malang sudah melakukan penyerapan gabah dan beras dari para petani sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 harga pembelian Gabah Kering Panen (GKP) dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa maksimum 10 persen adalah Rp3.700 per kilogram di petani, atau Rp3.750 per kilogram di penggilingan.

"Harga pembelian Gabah Kering Giling (GKG) dengan kualitas kadar air minum 14 persen dan kotoran maksimum 3 persen adalah Rp4.600 per kilogram di penggilingan atau Rp4.650 per kilogram di gudang Bulog. Sedangkan untuk harga pembelian beras kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 20 persen, kadar menir maksimum 2 persen dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp7.300 per kilogram di gudang Perum Bulog," tuturnya.

Ia mengemukakan upaya yang dilakukan Bulog dalam penyerapan adalah mengaktifkan Unit Penggilingan Gabah Bulog (UPGB) dengan para satuan petugas yang saat ini sudah diturunkan sebanyak 25 personel di Kabupaten dan Kota Pasuruan yang bertugas untuk memantau harga beras maupun gabah agar tetap stabil.

"Untuk mempercepat penyerapan beras, Bulog kembali mengaktifkan Satgas Pengadaan Beras serta menggandeng perusahaan penggilingan beras, gabungan kelompok tani, dan perusahaan mitra, sehingga diharapkan harga beras dan gabah masih stabil,” ujarnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015