Kediri (Antara Jatim) - Puluhan warga Kelurahan/Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, mendatangi Pabrik Gula Pesantren, memprotes penutupan jalan yang dilakukan secara sepihak.
"Jalan ditutup, padahal itu jalan yang sering kami manfaatkan. Kami ingin jalan kembali dibuka," kata Kurniawan, salah seorang warga, Sabtu.
Ia mengatakan, jalan itu memang bukan jalan satu-satunya yang dimanfaatkan warga, tapi dengan ditutupnya jalur tersebut, warga harus memutar lebih jauh lagi. Selain itu, di jalur tersebut, banyak perumahan, sehingga mereka pun terpaksa harus memutar mencari jalan lain.
Kurniawan juga mengatakan warga sebelumnya sudah mengajak musyawarah dengan pabrik, tapi belum ada titik temu. Dari pihak pabrik beralasan, penutupan itu untuk perbaikan perumahan.
Warga mendatangi kantor pabrik gula tersebut dengan naik berbagai macam kendaraan. Mereka juga membawa berbagai macam atribut untuk unjuk rasa seperti pengeras suara serta poster.
Mereka juga orasi di depan kantor pabrik gula tersebut. Namun, warga kecewa sebab tidak satu pun perwakilan dari pabrik serta dari jajaran manajemen yang mau menemui warga.
Mereka akhirnya meninggalkan kantor pabrik gula tersebut, namun nantinya tetap merecanakan unjuk rasa agar tuntutan mereka dikabulkan.
Aksi itu mendapatkan kawalan yang ketat dari kepolisian serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri. Arus lalu lintas di depan pabrik juga merambat, karena warga memadati depan kantor pabrik. Mereka tidak diperbolehkan masuk ke dalam pabrik untuk unjuk rasa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Jalan ditutup, padahal itu jalan yang sering kami manfaatkan. Kami ingin jalan kembali dibuka," kata Kurniawan, salah seorang warga, Sabtu.
Ia mengatakan, jalan itu memang bukan jalan satu-satunya yang dimanfaatkan warga, tapi dengan ditutupnya jalur tersebut, warga harus memutar lebih jauh lagi. Selain itu, di jalur tersebut, banyak perumahan, sehingga mereka pun terpaksa harus memutar mencari jalan lain.
Kurniawan juga mengatakan warga sebelumnya sudah mengajak musyawarah dengan pabrik, tapi belum ada titik temu. Dari pihak pabrik beralasan, penutupan itu untuk perbaikan perumahan.
Warga mendatangi kantor pabrik gula tersebut dengan naik berbagai macam kendaraan. Mereka juga membawa berbagai macam atribut untuk unjuk rasa seperti pengeras suara serta poster.
Mereka juga orasi di depan kantor pabrik gula tersebut. Namun, warga kecewa sebab tidak satu pun perwakilan dari pabrik serta dari jajaran manajemen yang mau menemui warga.
Mereka akhirnya meninggalkan kantor pabrik gula tersebut, namun nantinya tetap merecanakan unjuk rasa agar tuntutan mereka dikabulkan.
Aksi itu mendapatkan kawalan yang ketat dari kepolisian serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Kediri. Arus lalu lintas di depan pabrik juga merambat, karena warga memadati depan kantor pabrik. Mereka tidak diperbolehkan masuk ke dalam pabrik untuk unjuk rasa. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015