Ngawi (Antara Jatim) - Puluhan siswa tingkat sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu, melakukan konvoi guna merayakan kelulusan yang telah diumumkan pada tanggal 10 Juni lalu.
Meski telah dilarang, para siswa tersebut tetap berkonvoi dengan naik sepeda motor. Bahkan, banyak siswa yang melakukan konvoi dengan tidak mengenakan helm.
Salah satu siswa peserta konvoi, Wahyu, mengatakan, konvoi sengaja ditunda tidak bersama dengan hari pengumuman kelulusan karena untuk menghindari razia yang mungkin dilakukan petugas.
"Konvoi ini bentuk luapan kegembiraan kami karena telah lulus ujian nasional yang kami hadapi pada 4 hingga 7 Mei yang lalu," kata Wahyu kepada wartawan.
Selain berkonvoi, para siswa sebelumnya juga melakukan aksi corat-coret seragam. Mereka menilai hal itu dilakukan sebagai tanda perpisahan dengan teman-teman setelah lulus SMP.
"Kami juga saling membubuhkan tanda tangan di seragam. Ini sebagai bentuk perpisahan kami karena belum tentu satu sekolah lagi di tingkat SMA," ungkap siswa lainnya, Mustofa.
Data Dinas Pendidikan Ngawi mencatat, sebanyak 12.342 peserta ujian nasional tahun 2015 tingkat SMP di wilayah setempat, semuanya dinyatakan lulus atau lulus 100 persen.
Terdapat dua siswa SMP yang tidak mengikuti ujian nasional. Dimana, seorang di antaranya tidak ikut ujian karena meninggal dunia dan satu lainnya keluar dari sekolah.
Siswa yang meninggal dunia berasal dari SMP Negeri 1 Kwadungan dan siswa yang keluar sekolah berasal dari SMP Negeri 1 Karanganyar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015