Surabaya (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak menyelidiki kasus ledakan yang diduga berasal dari elpiji tiga kilogram di sebuah rumah di kawasan Bulak Banteng Lor Surabaya hingga mengakibatkan seorang bocah meninggal dunia.
"Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara dan mencari penyebab munculnya ledakan elpiji," ujar Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak Komisaris Polisi Mustofa kepada wartawan di lokasi kejadian, Rabu.
Akibat kejadian tersebut, seorang bocah anak pemilik rumah bernama Putri (7) meninggal dunia dan menyebabkan tiga orang lainnya mengalami luka-luka, masing-masing Salma (38) pemilik rumah, Apiyah (65) dan seorang lagi Dinar (7).
Jenazah Putri kini berada di kamar jenazah RSU dr Soetomo untuk diotopsi, sedangkan korban lainnya dirawat di Rumah Sakit Karang Tembok Surabaya.
Dugaan sementara, kata dia, ledakan tabung elpiji tiga kilogram tersebut karena bocor dan ledakan mengakibatkan runtuhnya dinding rumah sehingga menimpa sejumlah korban.
"Kami belum bisa mengambil kesimpulan penyebab dari ledakan yang merobohkan sebagian tembok rumah tersebut karena masih menunggu hasil olah TKP," tutur eks Kapolsek Asemrowo tersebut.
Hal senada disampaikan Kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Lily Djafar, yang mengatakan dari hasil olah TKP sementara ada dugaan terjadi kebocoran pada elpiji berukuran tiga kilogram di dapur belakang.
"Tapi kepastian pemicu api masih dalam penyelidikan. Sejumlah saksi di lapangan juga masih dimintai keterangan lebih lanjut," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Ketua RT 4 Bulak Banteng, Fatkur, mengaku warga di sekitar rumah korban sempat mendengar adanya ledakan keras dan membuat sejumlah tetangga berhamburan keluar.
"Warga sini keluar dan ke arah ledakan. Di dalam rumah ternyata ada beberapa orang terluka dan satu anak meninggal dunia," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015