Surabaya (Antara Jatim) - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jawa Timur Nina Soekarwo mengungkapkan bahwa kegiatan PAUD masih terkendala alat-alat edukasi sebagai salah satu upaya perbaikan kualitas. "Sampai saat ini memang masih terbentur terbatasnya alat edukatif, kemudian sarana dan prasarana dan kualitas tenaga pendidik yang harus semakin ditingkatkan," ujar Nina Soekarwo dalam pembukaan Rakor Bunda PAUD Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis. Untuk penyediaan alat edukatif dan sarana prasarana, pihaknya berharap setiap kepala desa mengalokasikan dana untuk kepentingan PAUD. "Bahkan sesuai peraturan baru, alokasi dana untuk PAUD di desa atau kelurahan sudah diatur," kata istri Gubernur Jatim Soekarwo tersebut. Selain itu, sebagai upaya peningkatan kualitas PAUD, Pemprov Jatim bekerja sama dengan Bunda PAUD di kabupaten/kota, kecamatan hingga Kelurahan dengan cara peningkatan kualitas pendidik, perbaikan gizi, rangsangan pendidikan, serta PAUD berbasis keluarga/keorangtuaan secara terpadu. "Upaya tersebut harus dilakukan secara bersama-sama. Semua sektor juga harus ikut memajukan PAUD guna masa depan bangsa yang lebih baik," katanya. Kendati demikian, kata dia, dari segi kuantitas, jumlah PAUD se-Jatim mencapai 12. 227 PAUD, yang artinya melebihi target Pemprov Jatim sebelumnya, yakni sebanyak 10 ribu PAUD. Pihaknya menambahkan, PAUD di Jatim saat mempunyai prestasi cukup bagus, yang mana angka partisipasi kasar (APK) PAUD usia 3-6 tahun sebesar 88,6 persen atau menempati posisi kedua setelah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika pada 2011 untuk usia 0-2 tahun APK sebesar 7,41 persen, lanut dia, maka pada 2015 APK PAUD usia 0-2 tahun melaju cukup cepat yakni sebesar 29,8 persen. Menurut dia, hal itu menunjukkan semakin banyak orang tua yang peduli tentang pendidikan bagi putra-putrinya sehingga wajib dipertahankan, bahkan dikembangkan menjadi lebih tinggi. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015