Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, mewaspadai curah hujan selama Mei, yang berpotensi menimbulkan banjir di Bengawan Solo hilir, Jawa Timur. "Kami tetap mewaspadai ancaman banjir luapan Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, sebab selama Mei curah hujan masih tinggi," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Rabu. Ia menjelaskan mengacu prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan di lereng Gunung Lawu, masih tinggi berkisar 101-150 mm. "Di daerah lainnya curah hujannya juga masih tinggi yang berpotensi menimbulkan banjir luapan Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur," paparnya. Oleh karena itu, ia mengimbau daerah yang dilalui Bengawan Solo mulai Bojonegoro, Tuban, Lamongan dan Gresik, tetap waspada. "Meskipun sudah masuk Mei bukan berarti ancaman banjir sudah berlalu, sebab curah hujan masih tinggi," ujarnya, menegaskan. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Nadif Ulfia, menyatakan BPBD masih tetap mewaspadai adanya ancaman banjir, terutama luapan Bengawan Solo. "BPBD tidak pernah santai, kita tetap waspadai adanya ancaman bencana, terutama banjir bandang dan luapan Bengawan Solo," katanya, menegaskan. Ia menyebutkan pemantauan cuaca tetap dilakukan dengan memantau prakiraan cuaca yang dilaporkan BMKG Juanda, Surabaya, melalui internet, setiap hari. "Pemantauan cuaca kita lakukan setiap hari untuk diinformasikan kepada masyarakat," tandasnya. Sesuai data di BPBD, kerugian yang disebabkan dua kali meluapnya Bengawan Solo dengan status siaga II, dengan ketinggian air pada papan duga di Bojonegoro, mencapai 14,00 meter, mencapai Rp2,1 miliar. "Kerugian terbanyak disebabkan rusaknya ribuan hektare tanaman padi," jelas Nadif Ulfia, yang akrab dipanggil Uul itu. Sedangkan kerugian dalam kejadian 26 kali banjir bandang sekitar Rp6 miliar, disebabkan rusaknya ribuan hektare areal tanaman padi, pemukiman warga, juga prasarana dan sarana umum. (*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015