Tuban (Antara Jatim) - Pemerintah melalui Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husain memberikan apresiasi terhadap simulasi tanggap bencana yang dilaksanakan JOB Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ) di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. "Walau kami berharap tidak terjadi bencana, tetapi manusia tidak pernah tahu kapan bencana datang. Untuk itu latihan penanganan bencana sangatlah penting agar warga tahu apa yang harus dilakukan saat keadaan darurat terjadi," kata Noor, di Tuban, Selasa. Menurut dia, latihan itu tidak hanya diikuti 200 warga Dusun Majeruk tetapi melibatkan pegawai JOB PPEJ. Bahkan, didukung Badan  Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban, aparat kepolisian, TNI, serta Satpol PP Pemkab Tuban. "Pada simulasi itu, warga berlatih menghadapi kebocoran gas yang timbul akibat kegagalan teknologi industri. Lalu mobil ambulans JOB PPEJ langsung memberi pengumuman di pemukiman warga," ujarnya. Setelah mendengar pengumuman, jelas dia, warga langsung berkumpul di lapangan terbuka di depan Masjid Roudhlatul Jannah di dusun itu. Pada tahap berikutnya, warga mendapat masker penutup hidung. "Lalu 30 menit kemudian, empat unit truk milik Kodim, Satpol PP Tuban, dan dua truk milik warga datang untuk mengevakuasi warga yang terdampak kebocoran gas," katanya. Setelah semua warga naik ke atas truk, tambah dia, tim evakuasi membawa mereka menuju titik aman selanjutnya yaitu Lapangan Losari yang berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi eksplorasi dan eksploitasi PAD C JOB PPEJ. Apalagi, titik evakuasi yang telah dipersiapkan aman. "Jadi warga dan seluruh petugas tahu langkah-langkah pengamanan dan harus menuju ke mana jika kebocoran makin meluas," katanya. Di sisi lain, kata dia, sebelumnya Dusun Majeruk tidak masuk dalam lokasi sumur  kegiatan eksplorasi dan ekspoitasi migas JOB PPEJ. Namun, sesuai rencana JOB PPEJ akan melakukan pengeboran baru di kawasan Dusun Majeruk. "Upaya ini adalah antisipasi yang bagus. Sebelum proses pengeboran sudah dilakukan latihan bagaimana menghadapi kondisi darurat akibat kegagalan teknologi industri. Atas nama Pemkab Tuban saya mengucapkan terima kasih dan merasa bangga," katanya. Ia berharap, tidak ada korban apabila terjadi bencana kebocoran gas pada masa mendatang. Pihaknya khawatir jika tidak ada simulasi, warga justru mencari asal bau busuknya saat ada kebocoran gas. "Untuk itu, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas harus didukung semua kalangan termasuk warga di sekitar lokasi sumur. Peningkatan produksi migas harus digenjot dari tahun ke tahun mengingat tren kebutuhan dan permintaan migas terus meningkat," katanya. Pada kesempatan itu, Field Admin Superintendent (FAS) JOB PPEJ, Akbar Pradima, menyatakan, upaya itu merupakan komitmen perusahaan tersebut mengingat JOB PPEJ berada di bawah arahan SKK Migas Jabanusa. Untuk itu, JOB PPEJ selalu mengimplementasikan ketentuan HSE (health, safety, dan environment) secara konsisten. "Pemahaman terhadap arti penting  keselamatan, khususnya warga di daerah penunjang operasi, menjadi salah satu prioritas kami. Partisipasi dari warga sangat penting termasuk prosedur tanggap darurat di lokasi pertambangan migas membutuhkan keterlibatan langsung mereka, khususnya yang berada di lokasi sumur," katanya. Di acara tersebut turut hadir Kapolres Tuban AKBP Guruh Arif Darmawan, Dandim Tuban Letkol Kav Rahyanto Edy Yunianto, Kasdim Tuban Mayor Tri Djoko, dan Kepala BPBD Tuban, Joko Ludiono.(*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015