Sampang (Antara Jatim) - Polres Sampang, Madura, Jawa Timur, menginginkan agar kaum perempuan bisa menjadi promotor dan sebagai contoh bagi masyarakat dalam disiplin berlalu lintas. "Kalau gerakan disiplin berlalu lintas ini dimotori oleh kaum perempuan, maka kami yakin, hasilnya akan lebih maksimal," kata Kepala Unit Registrasi dan Identifikasi (Kanit Regident) Samsat setempat Iptu Rohmat Subaggio di Sampang, Selasa. Sebagaimana Samsat di Kabupaten Pamekasan, Samsat di Kabupaten Sampang ini, para pegawai perempuannya juga mengenakan pakaian kebaya pada Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April ini. Hal ini dimaksudkan untuk menghormati jasa dan perjuangan RA Kartini dalam memperjuangkan. "Selain itu, melalui momentum Hari Kartini ini, kami juga memanfaatkan sebagai ajang sosialisasi kepada pemilik kendaraan bermotor agar taat membayar pajak, dan disiplin berlalu lintas," katanya. Data di Mapolres Sampang menyebutkan, angka pelanggaran lalu lintas selama ini masih tergolong tidak sedikit. Satlantas Polres Sampang pernah mencatat sebanyak 973 kasus pelanggaran hanya dalam waktu sabu bulan dalam operasi tertib lalu lintas yang digelar institusi itu pada awal 2015. Jumlah tersebut sesuai data tilang yang dilakukan anggota Satlantas Polres Sampang. Dari data tersebut, jika dirata-ratakan per hari polisi menilang 32 pengendara. Pihak kepolisian mengklaim, tingginya pelanggaran lalu lintas bukan disebabkan ketidaktahuan masyarakat akan peraturan lalu lintas, akan tetapi disebabkan minimnya kesadaran masyarakat untuk memperhatikan keselamatan dalam berkendara dengan mematuhi aturan yang ada. "Rasanya tidak salah jika kita menyandarkan harapan pada kaum ibu agar terus memberikan wejangan dan pembinaan kepada putra-putrinya, agar tertib lalu lintas, karena suara ibu, bisanya lebih diperhatikan," kata Subaggio. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015