Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jatim, E Ilyas Lubis,mengungkapkan kepesertaan pekerja nonformal terhadap Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian dari BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Timur minim diduga masih rendahnya tingkat kesadaran mereka. "Dari potensi pekerja yang termasuk bukan penerima upah (BPU) di Jatim sebanyak 12,8 juta orang, hanya tercatat 45.000 orang secara sukarela menjadi peserta," katanya di Surabaya, Rabu. Sementara, target peserta dari sektor pekerja nonformal pada tahun 2015 di Jatim mencapai 100.000 orang. Oleh sebab itu, untuk merealisasi target tersebut BPJS Ketenagakerjaan Jatim siap melakukan serangkaian langkah strategis. "Kami menyiapkan berbagai channel untuk memudahkan masyarakat mendaftar sebagai peserta. Bisa melalui website dan BPJS Ketenagakerjaan Mobile," ujarnya. Selain itu, pihaknya juga menambah bangunan fisik seperti membuka 12 kantor cabang perintis di Jatim pada tahun 2015. Misalnya di Sumenep, Pamekasan, Situbondo, dan Trenggalek. "Dengan menyebar 12 titik baru itu, pada tahun ini kami memiliki 36 unit kantor serupa di Jatim," katanya. Di samping itu, perusahaan itu juga menjalin kerja sama dengan kalangan perbankan. Khususnya untuk membantu masyarakat dalam pendaftaran peserta BPJS Ketenagakerjaan. "Kalau secara umum, pada tahun 2015 kami menargetkan jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di Jatim mencapai 2,2 juta peserta. Mereka tidak hanya terdiri dari pekerja di sektor formal dan nonformal tetapi termasuk pekerja di sektor jasa konstruksi," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015