Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 30 lukisan karya tiga remaja penyandang autisme dipamerkan di Surabaya sebagai bentuk upaya memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa penderita memiliki karya nyata di bidang seni. "Hasil karya mereka layak diapresiasi, dan ini merupakan upaya mendekatkan wacana peduli autisme kepada masyarakat," ujar ketua panitia pameran Vika Wisnu, di sela pameran yang berlangsung di Hotel Majapahit Surabaya, Kamis. Pameran bertajuk "Art for Autism" tersebut, merupakan hasil karya Burhanudidin Muslim Rabbani asal Bandung, Ivan Ufuq Isfahan asal Solo, dan Garry Solaeman asal Jakarta. Dikatakan Vika, jika ada yang berminat dengan lukisan-lukisan tersebut, pengunjung bisa membeli dan hasilnya akan didonasikan oleh pelukis kepada yayasan Advokasi Sadar Autisme (ASA) untuk dimanfaatkan bagi pelaksanaan program sadar autisme lainnya. "Salah satu kegiatan lain yakni menggelar pelatihan gratis bagi guru pendamping. Ada juga penampilan bakat seni penyandang autisme dan diskusi berkaitan dengan penanganan autisme dari sisi pendekatan seni," tuturnya. Ia menjelaskan, pameran yang berlangsung mulai 2-5 April tersebut merupakan kegiatan rutin yang digelar ketiga kalinya dalam tiga tahun terakhir. Hasil pameran dua periode sebelumnya, lanjut Vika, mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan masyarakat, orang tua, terapis, para pemerhati serta penyandang autisme sendiri. "Semoga kegiatan tahun ini lebih meriah dan membuktikan bahwa penyandang autisme bisa menghasilkan karya yang sangat luar biasa," katanya. Pihaknya juga meminta maaf karena ketiga pelukis berusia 17 tahun tersebut belum bisa hadir di arena pameran karena ada kegiatan di daerahnya masing-masing. Sementara itu, salah seorang pengunjung, Arina Habaidillah mengaku kagum dengan lukisan-lukisan yang dihasilkan para penyandang autisme, dan menilai karyanya tidak kalah dengan seniman normal lainnya. "Ini bukti bahwa penyandang autisme bukan berarti tidak bisa berbuat apa-apa. Meski memiliki keterbatasan, tapi dibalik semua itu pasti ada hikmahnya," ucapnya. Menurut dia, lukisan-lukisan yang dipamerkan menjadi inspirasi bagi masyarakat, khususnya penyandang autisme, bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berkarya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015