Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan ratusan ustaz gaul yang usianya masih muda dan mudah berinteraksi dengan masyarakat untuk mencegah berkembangnya "Islamic State of Iraq and Syria" (ISIS) di wilayah setempat.
"Dinamakan ustaz gaul karena masih muda dan lebih spesifik, serta juga mampu berkomunikasi di media sosial," ujar Gubernur Jawa Timur Soekarwo kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Selasa.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Eko Wiratmoko untuk pembentukan ustaz gaul ini.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Jawa Timur.
"Ustaz yang sekarang ini hampir sama dengan Ikatan Dai Lokalisasi (Ideal) yang dinilai berhasil mengurangi prostitusi dengan cara komunikasi dan interaksinya langsung ke yang bersangkutan," katanya.
Menurut Pakde Karwo, sapaan akrabnya, deklarasi pembentukan ustaz gaul ini akan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemprov Jatim, Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya pada 7 April 2015 di Malang.
"Sejumlah tokoh nasional seperti Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Syafi'i Ma'arif, serta kiai sepuh lainnya akan diundang dan kami ajak koordinasi sekaligus memberikan gambaran seperti apa nantinya," tukasnya.
Para ustaz yang ditunjuk, lanjut dia, terlebih dahulu di diklat untuk diberikan pelatihan terkait teknis kinerja nantinya seperti apa, termasuk pemetaan wilayah di bawah arahan langsung Densus 88.
"Ustaz-ustaz ini nantinya berputar dari satu daerah ke daerah lain dan meyakinkan ke masyarakat, bahwa jika ingin bergabung dengan ISIS lebih banyak menyesalnya. Terbukti ada beberapa orang yang kembali ke Tanah Air karena ternyata tidak sesuai yang diharapkan," tuturnya.
Sedangkan, terkait jumlah ustaz gaul yang disiapkan, mantan Sekdaprov Jatim tersebut belum bisa memastikan karena masih dilakukan rapat pembahasan lebih lanjut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015