Kediri (Antara Jatim) - Bupati Kediri, Jawa Timur, Haryanti Soetrisno mempertimbangkan untuk merelokasi warga yang terancam terkena tanah longsor di Desa Blimgbing, Kecamatan Mojo, ke lokasi yang lebih aman. "Nanti akan kami rundingkan dengan Perhutani," kata Bupati saat menemui warga di desa itu, Selasa. Bupati mengatakan rencana untuk relokasi itu berdasarkan pengalaman saat pertemuan dengan Presiden. Pertemuan itu dilakukan dengan kepala daerah yang salah satunya membicarakan tentang bencana. Ia mencontohkan tentang jalan keluar dari bencana letusan erupsi Gunung Sinabung dimana hampir setengah tahun warga terkatung-katung dan bingung mendapatkan tempat tinggal yang aman. Bupati dan Gubernur belum bisa mencarikan lahan sehingga akhirnya dimintakan lahan Perhutani untuk relokasi warga dan ternyata diperbolehkan. Dari pengalaman itu, Bupati Haryanti mengatakan akan secepatnya membicarakan hal ini dengan Perhutani Kediri. Ia juga berharap, hal itu juga bisa terealisasi guna merelokasi warga di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, yang terancam bahaya tersebut. Lokasi tanah di desa ini, lanjut dia, sangat tidak layak, karena banyak yang retak. Bahkan, saat malam tiba, warga lebih memilih mengungsi ke tempat yang baru, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, seperti longsor susulan. "Ini (tanah) sudah retak dan jika hujan lagi, siapa yang bertanggung jawab (jika terjadi tanah longsor dan menimpa rumah warga)," ujarnya. Tentang luasnya, ia mengakan masih akan dibicarakan. Jika untuk korban bencana erupsi Gunung Sinabung sampai 400 hektare, di Kabupaten Kediri tidak akan dimintakan lahan seluas itu, tapi hanya sesuai dengan kebutuhan warga. "Nanti secukupnya saja," ujarnya. Untuk mengantisipasi longsor susulan, terutama di tepi jalan desa, ia mengatakan nantinya akan dicarikan jalan keluar dengan bronjong serta menanam tanah dengan tanaman yang berkayu. Sementara itu, warga yang terkena bencana tanah longsor mengaku memang berharap mendapatkan tempat tinggal yang lebih aman. Mereka merasa tidak tenang jika tinggal di tempat mereka saat ini, dengan ancaman yang bisa datang sewaktu-waktu. "Yang penting aman. Selama ini, kami mengungsi, kami khawatir," kata Suyati, yang rumahnya ambruk terkena tanah longsor. Musibah tanah longsor terjadi di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, yang menimpa lebih dari 17 rumah warga awal pekan ini dipicu hujan deras yang mengguyur daerah setempat. Tingkat kerusakan rumah beragam mulai sedang sampai berat dan ambruk total. Pada akhir Desember 2014, sejumlah rumah di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, ini juga terkena tanah longsor. Bahkan, warga yang mengalami musibah itu belum sempat diberikan bantuan oleh pemerintah untuk memperbaiki rumah mereka yang rusak itu.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015