Lamongan, (Antara Jatim) - Kabupaten Lamongan, Jawa Timur siap membagikan beras miskin (raskin) usai melakukan pendataan penduduk dan melakukan sosialisasi program tersebut kepada seluruh kepala desa di wilayah setempat. Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Lamongan, Abdul Muis di Lamongan, Rabu mengatakan pihaknya telah menuntaskan sosialisasi Program Raskin 2015 kepada seluruh kepala desa di Lamongan. Sehingga, program beras untuk rumah tangga miskin (raskin) yang merupakan program pemerintah pusat untuk wilayah Lamongan sudah siap dilaksanakan atau dibagikan. "Oleh karena itu kami mewanti-wanti kepada kepala desa agar transparan dalam melakukan distribusi raskin," ucapnya. Dikatakannya, Pemkab Lamongan juga telah memberikan data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTSPM) berupa nama dan alamat penduduk kepada seluruh kepala desa. "Selanjutnya, dalam waktu dekat raskin sudah siap disalurkan melalui Gudang Bulog Baru di Kecamatan Babat dan Lamongan," katanya. Ia berharap daftar penerima manfaat program raskin diumumkan dengan cara ditempel di masing-masing Balai Desa atau di lokasi distribusi, sehingga penerima raskin akan transparan. "Bila akan melakukan pemutakhiran data, saya berpesan agar dilakukan melalui mekanisme yang ada, yakni mengakomodasi perubahan melalui mekanisme musyawarah desa atau musyawarah kelurahan untuk menetapkan kebijakan lokal sesuai perubahan yang terjadi," katanya. Muis menyebutkan, Program Raskin 2015 di Lamongan tidak mengalami perubahan, atau tetap mencapai 103.040 rumah tangga sasaran, seperti hasil pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011. Ia mengatakan, sistem pendistribusian raskin di Lamongan dilakukan secara tunai, sehingga tidak pernah ada tunggakan. Sedangkan pagu raskin selama 12 bulan mencapai 18.547.200 kilogram dengan masing-masing rumah tangga sasaran akan menerima 15 kilogram perbulan, dengan harga penjualan di titik distribusi sebesar Rp1.600 perkilogram. "Untuk mendukung Program Raskin, Pemkab Lamongan juga memberikan bantuan uang distribusi sebesar Rp50 ribu perbulan untuk tiap desa dan kelurahan, yang diterima setiap tiga bulan sekali," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015